Eksplorasi.id – Harga minyak menguat satu persen di awal pekan ini setelah data menunjukkan pasokan minyak di Cushing, Oklahoma turun untuk pertama kali sejak Januari.
Akan tetapi, analis menilai penguatan harga minyak terbatas lantaran perusahaan energi Amerika Serikat (AS) dapat mendongkrak kembali produksi setelah pemulihan harga minyak panjang dalam dua bulan. Harga minyak Brent untuk pengiriman Mei naik 34 sen atau 0,8 persen menjadi US$ 41,54 per barel. Harga minyak Brent telah naik 53 persen dari level terendah dalam 12 tahun di kisaran US$ 27,10. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 47 sen atau 1,2 persen menjadi US$ 39,91.
“Meski ini tidak terlalu besar, akan tetapi data terakhir cukup membangun,” tutur Peter Donovan, Broker Liquidity Energy, Selasa (22/3). Analis menyatakan terlalu awal kalau harga minyak telah menguat signifikan, sejak bor minyak turun ke level terendah sejak 2009.
Kenaikan harga minyak menuju pemulihan, kenaikan ini menunjukkan produsen minyak AS berusaha melindungi portofolio yang hasilnya dapat menunjukkan kalau produksi AS tidak turun seperti prediksi yang ditunjukkan sekarang,” kata Dominick Chirichella, Senior Partner Energy Management Institute.
Eksplorasi | Detik | Aditya