Eksplorasi.id – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan teknologi terpadu smart utility yang berkelanjutan dalam meningkatkan efisiensi operasional dan layanan gas bumi.
Kata Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto, PGN menggunakan smart utility yang telah dimiliki dan dikembangkan untuk pengelolaan infrastruktur dan investasi dalam rangka memenuhi kebutuhan gas pelanggan di seluruh sektor.
“Smart utilit berbasis teknologi 4.0 layanan kami cukup canggih dan handal untuk memastikan gas yang disalurkan terjaga kontinuitas, kuantitas, dan kualitasnya,” ujarnya, Sabtu (20/12).
Redy menjelaskan, berbagai platform teknologi yang dikembangkan oleh PGN dalam optimalisasi operasi fokusnya adalah untuk meningkatkan kehandalan dan meningkatkan usia kerja infrastruktur.
“Banyak asset PGN yang sudah berusia cukup tua. Jaringan fiber optik yang digelar dari Jawa sampai Singapura merupakan salah satu nadi backbone smart utility PGN untuk terus me-maintenance dan mengelola asset transmisi kita yang selanjutnya diharapkan dapat dikembangkan di seluruh nusantara,” ucap Redi.
Selain itu, lanjutnya, yang harus kita kembangkan teknologi untuk me-maintenance infrastruktur pipa yang berada di tengah hutan atau di bawah laut dan sulit dijangkau dengan cara biasa.
Selain itu, penerapan teknologi 4.0 juga digiatkan untuk mengkonversi gas bumi, menyalurkan gas bumi tanpa menggunakan pipa, mengesplorasi sumber gas alternatif, serta menciptakan layanan maupun produk yang relevan dengan kebutuhan pelanggan.
“Program terbaru kami yaitu Sapta PGN juga akan kami kembangkan menggunakan smart utility, diantaranya Internet Of Things (IOT) dan Big Data agar bisa berkompetisi dalam bisnis gas bumi yang efektif dan efisien,” ujar Redy.
Dengan semakin bertambahnya pelanggan-pelanggan baru di berbagai wilayah, PGN akan terus mengembangkan teknologi di segala sisi. Hasil pengembangan teknologi yang dikembangkan antara lain CNG Cradle (inovasi tabung CNG) dan Pressure Reducing Stasiun (PRS) Tipe A yaitu inovasi penurun tekanan dari 200 barg menjadi 35-40 barg dan 0,1-1,0 barg tanpa pemanas dengan kapasitas 10 M³ per jam.
“CNG Cradle dan PRS Tipe A menjadi solusi penyediaan gas bumi untuk pelanggan komersial yang estimasi penggunaan gasnya sekitar 900-3.000 meter cubic per bulan, tetapi lokasinya belum terjangkau oleh jaringan pipa dengan teknologi sederhana. Jadi pemenuhan gasnya dengan CNG tanpa menggunakan pipa,” jelas Redy.
Benefit yang diperoleh dari teknologi ini berupa penghematan pengeluaran energi di pelanggan sekitar 20 persen, kemudian dapat melakukan pengiriman secara berkala, dan memudahkan penyaluran gas bumi.
PGN juga memiliki Automatic Meter Reader (AMR) untuk menggantikan input data pemakaian gas secara manual pada pelanggan industri, komersial, dan pembangkit listrik. Dengan pemanfaatan teknologi AMR, maka permasalahan seperti pemborosan listrik, pencatatan menggunakan model GPRS dan ketidakhandalan sistem menjadi teratasi.