• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Minggu, Agustus 10, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Payung Hukum Pertamina Kelola Blok Mahakam Rampung Minggu Depan

by Diaz Aditya
30 Agustus 2016
in BERITA, GAS, MIGAS
0
Pertamina Siap Kelola Blok Mahakam Mandiri

Blok Mahakam

0
SHARES
48
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Kepastian pemerintah merampungkan payung hukum hak pengelolaan Blok Mahakam untuk PT Pertamina minggu depan patut diapresiasi.

Blok Mahakam | Istimewa
Blok Mahakam | Istimewa

Dengan demikian, Pertamina bisa memulai investasi yang diperlukan untuk mengambil alih blok migas offshore yang kini dikelola Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation, pada 2018.

Hak pengelolaan Blok Mahakam diberikan oleh pemerintahan Orde Baru kepada Total untuk pertama kalinya pada 1967, lewat kontrak bagi hasil Blok Mahakam yang awalnya memiliki cadangan terbukti 1,68 miliar barel minyak dan 21,2 triliun kaki kubik (TCF) gas. Perusahaan raksasa Prancis ini kemudian diberi perpanjangan kontrak pada 1997 untuk jangka waktu 20 tahun, hingga 2017. SKK Migas memperkirakan, pada 2017, sisa cadangannya masih sebesar 131 juta barel minyak dan 3,8 TCF gas.

Untungnya, pada November 2014, pemerintahan baru pimpinan Presiden Joko Widodo langsung tegas memutuskan menunjuk Pertamina mengelola Blok Mahakam di Kalimantan Timur pascakontrak Total E&P Indonesie habis pada 2017. Jokowi memastikan tidak memperpanjang lagi kontrak kerja sama dengan perusahaan asing tersebut, meski sebelumnya mereka ngotot diperpanjang.

Setelah pemerintah meneken payung hukum hak pengelolaan Blok Mahakam untuk PT Pertamina minggu depan, BUMN migas Indonesia yang masuk Fortune 500 ini bisa mengucurkan dana US$ 1,5 miliar untuk pengelolaan Blok Mahakam mulai tahun depan. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah merampungkan draf surat keputusan yang akan menjadi payung hukumnya.

Langkah pemerintah yang tegas menunjuk langsung perusahaan lokal, apalagi BUMN besar dan kredibel seperti Pertamina, mesti dilanjutkan ke depan. Tidak boleh lagi kekayaan alam kita yang luar biasa besar di sektor migas, pertambangan, maupun sektor lain hanya dikelola atau didominasi asing. Dominasi asing di pengelolaan sumber daya alam kita itu membuat keuntungan terbesar justru mengalir terus ke luar, sementara itu kita kebagian kerusakan lingkungan yang luar biasa besar. Penduduk sekitar pun masih tertinggal, tak banyak diberdayakan.

Yang paling penting, BUMN yang ditunjuk pemerintah tetap mengedepankan profesionalisme, sehingga dapat memberikan yang terbaik untuk republik ini. Pertamina misalnya, bisa menunjuk kontraktor terbaik dari Amerika atau negara mana saja yang bisa memberikan teknologi dan keahlian terbaik. Untuk pendanaan tentunya tak jadi masalah, justru bank-bank besar yang akan berebut untuk mendanainya sepanjang proyek menguntungkan.

Strategi BUMN sendiri yang ditunjuk sebagai leader untuk proyek-proyek besar dan strategis sudah lazim diterapkan di banyak negara, guna mengamankan dan mengoptimalkan kepentingan maupun keuntungan nasional. Pada proyek bendungan sekaligus pembangkit listrik tenaga air (PLTA) terbesar di dunia, Three Gorges Dam, Pemerintah Tiongkok menunjuk perusahaan RRT menjadi leader, pemegang kontrak. Sedangkan subkontraktornya berasal dari 50-an negara. Selain untuk power plant, Three Gorges Dam digunakan untuk irigasi tanah-tanah pertanian, mengatasi banjir, dan transportasi.

Dengan menjadi pemegang kontrak proyek-proyek strategis, BUMN kita akan mendapatkan keuntungan yang terbesar dan memegang kendali. Ini tentu saja bukan berarti 100 persen dikerjakan sendiri, mengingat keahlian dan teknologi terbaik masih banyak dikuasai perusahaan-perusahaan asing. Sedangkan soal dananya bisa meminjam dari konsorsium internasional yang bisa memberikan pembiayaan terbaik, dengan tetap memberi ruang dan peran bagi perbankan dalam negeri secara profesional.

Dengan demikian, proyek-proyek besar bisa tetap berstandar dunia dan dikerjakan orang-orang yang benar-benar ahli. Sementara itu, biayanya dapat ditekan karena negara–lewat BUMN–dapat memilih penawaran yang paling baik dengan biaya paling murah, dari seluruh kontraktor kelas dunia. Dengan pemilik proyek BUMN sendiri, selain mendapatkan pajak dan royalti, negara juga mendapatkan keuntungan lebih besar dari dividen.

Proyek juga bisa dipastikan memberikan multiplier effect tinggi, seperti dilaksanakannya transfer teknologi, tenaga kerja lokal bisa mengisi semua posisi yang dibutuhkan, sekaligus meningkatkan penggunaan produk dan jasa dari dalam negeri.

Selain itu, hasil minyak dan gas misalnya, bisa sepenuhnya digunakan untuk kebutuhan energi di dalam negeri, terutama untuk industri kita yang sangat membutuhkan jaminan pasokan dan harga energi murah. Selain itu, hal ini berarti akan mengurangi ketergantungan impor, menghemat devisa kita, sekaligus memperbaiki neraca perdagangan.

Dengan pola semacam ini, pemerintah juga tak perlu ragu untuk menunjuk BUMN pertambangan kita mengambil alih tambang emas Grasberg di Papua pascaberakhirnya kontrak pengelolaan Freeport, pada 2021. Raksasa tambang Amerika Serikat itu berupaya minta diberi kepastian perpanjangan kontrak hingga tahun 2041, meski semestinya baru bisa mengajukan perpanjangan kontrak tahun 2019, dua tahun sebelum kontrak sekarang berakhir.

Pasalnya, meski produksi tambang terbuka Grasberg sudah menurun, cadangan emas, perak, dan tembaga underground masih luar biasa banyak. Cadangan di Bumi Pertiwi itu diperkirakan tak akan habis hingga 2080.

Bayangkan, jika cadangan devisa emas Tiongkok “hanya” beberapa juta kg, dan bahkan cadangan Bank Indonesia (BI) cuma 100.000 kg, tambang yang selama puluhan tahun dikuasai Freeport itu cadangan emasnya mencapai 16 juta kg. Jika sebagian emas itu kita masukkan ke cadangan devisa BI, ini dipastikan membantu rupiah menguat signifikan.

Reporter: Bobby M.

Tags: Blok MahakamPertamina
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Pengamanan Obvitnas Sektor Migas Perlu Komitmen Semua Pihak

Pahami Proses dari Sektor Migas Lewat RUU Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

PLN Aceh luncurkan motor listrik di PON Aceh-Sumut

PLN Aceh luncurkan motor listrik di PON Aceh-Sumut

1 tahun ago
Cabut Charger HP dan Kabel Televisi untuk Kurangi Pemborosan Listrik

Cabut Charger HP dan Kabel Televisi untuk Kurangi Pemborosan Listrik

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Tolak Beli Peningkatan ‘Lifting’ Banyu Urip, Sikap ISC Pertamina Dikecam

    Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1 Juta Orang Hidup Dari Tambang Batu Bara, 40% Sudah Dirumahkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Posisi Dwi Soetjipto sebagai Dirut Pertamina ‘Tidak Aman’? Ini Calon Penggantinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Biji Kamandrah Diprediksi Jadi Energi Alternatif Masa Depan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eksploitasi Tambang Seko Dikecam Masyarakat Sipil

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Tujuh Perusahaan Antri IPO, 3 Perusahaan Beraset di Atas Rp250 Miliar 8 Agustus 2025
  • BEI Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Hari Libur Perdagangan Bursa di Indonesia 8 Agustus 2025
  • Micro Lot untuk Pemula, AI Trading untuk Pro, Semua Ada di Aplikasi HSB! 8 Agustus 2025
  • Kerja Sama Standard Chartered dan Alibaba Group Dorong Pengembangan dan Implementasi Teknologi AI 7 Agustus 2025
  • Album Baru Jackson Wang 'MAGICMAN 2' Jadi Debut Tertinggi di Billboard 7 Agustus 2025
  • Pupuk Indonesia dan Petronas Chemicals Teken MoU untuk Perkuat Ketahanan Pangan 7 Agustus 2025
  • Semester I 2025, BELL Catatkan Total Penjualan Bersih Sebesar Rp283,1 Miliar 7 Agustus 2025
  • TRIS Catat Laba Bersih Meningkat Sebesar 20 Persen di Semester I 2025 7 Agustus 2025
  • CLEO Raih Laba Sebesar Rp 206,6 Miliar di Kuartal II-2025 7 Agustus 2025
  • Kementerian Ekraf dan PCO Satukan Narasi untuk 8% Pertumbuhan Ekonomi dan 0% Kemiskinan di Indonesia 6 Agustus 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In