• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juni 23, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home MINYAK

Penggunaan Pipa dari Banyu Urip ke FSO Cinta Natomas, PEPC: Kajian Sudah Berjalan 90 Persen

by Eksplorasi.id
19 Agustus 2017
in MINYAK
0
Pertamina Belum Berencana Tambah Pasokan Minyak Mentah

Ilustrasi minyak mentah. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
173
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook
Ilustrasi minyak mentah. | Foto: Istimewa.
Ilustrasi minyak mentah. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Pihak PT Pertamina EP Cepu (PEPC) memastikan kajian soal pengoperasian kembali jalur pipa minyak dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu ke FSO Cinta Natomas terus dilakukan.

“Setahu saya kajiannya sudah berjalan sekitar 90 persen. Namun, keputusan penggunaan kembali jalur pipa tersebut bergantung dari hasil studi yang dilakukan SKK Migas,” kata VP Legal and Relations PEPC Whisnu Bahriansyah di Bojonegoro, Jawa Timur, Jumat (18/8).

Seperti diketahui, saat ini ada jalur pipa minyak eksisting sepanjang sekitar 80 kilometer (km) dari Pad A’ Lapangan Banyu Urip ke FSO Cinta Natomas yang terbengkalai alias tidak dimanfaatkan.

Padahal, pipa tersebut dibangun dengan nilai investasi yang cukup besar, yakni lebih dari USD 70 juta.

Semula, pada 2009, PEPC melalui pihak ketiga, dengan mekanisme tender terbuka, membangun fasilitas transportasi minyak mentah dari Desa Gayam ke Desa Mudi.

Pipa tersebut dibangun dengan diameter 6 inch sepanjang 40 km dengan aliran kapasitas pipa sebesar 22 ribu barel per hari (bph) hingga 44 ribu bph.

Pembangunan pipa tersebut lengkap dengan tangki pengumpul minyak mentah (crude storage tank) dengan kapasitas sebesar 100 ribu barel.

Pada 2012, dikarenakan ada peningkatan produksi lifting PT Pertamina (Persero), pihak ketiga yang ditunjuk PEPC tersebut diminta kembali untuk membangun jalur transportasi pipa minyak mentah tambahan tahap kedua dengan kapasitas yang sama.

Ironi, setelah jalur pipa siap dioperasikan pada 2013, fakta yang terjadi adalah minyak mentah tidak dialirkan sama sekali ke jalur pipa tahap kedua tersebut.

Malahan minyak mentah yang melalui pipa tahap pertama diturunkan dari 24 ribu bph menjadi 16 ribu bph dan dialihkan ke PT Tri Wahana Universal yang bergerak di bidang pengolahan minyak mentah atas persetujuan Kementerian ESDM.

Belakangan, Komisi VII DPR mendesak pihak SKK Migas segera mengeluarkan izin penggunaan jalur pipa minyak yang menuju ke FSO Cinta Natomas tersebut.

Anggota Komisi VII DPR Joko Purwanto pernah berkomentar, penggunaan jalur pipa tersebut sebagai antisipasi menjadi secondary supporting alias sebagai back up.

“Sebab, harus dipahami juga pipa minyak yang mengalir dari Banyu Urip ke FSO Gagak Rimang sudah overload,” jelas dia, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, antisipasi diperlukan karena pipa minyak yang di bangun ExxonMobil Cepu Ltd dengan ukuran 1 x 20 inchi hanya terpasang satu pipa saja.

Menurut Joko, selama ini fasilitas produksi berupa pipanasi transportasi minyak mentah dengan kapasitas 44 ribu bph yang telah di bangun dari ‘Pad A’ ke FSO Cinta Natomas tidak diberdayakan sebagai back up.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Satya Widya Yudha pun pernah menegaskan, Komisi VII DPR telah memberikan rekomendasi agar tidak semua minyak dari Banyu Urip dialirkan melalui pipa yang menuju ke FSO Gagak Rimang. “Tujuannya agar pipa yang ke FSO Cinta Natomas tidak idle,” kata dia.

Reporter : HYN

 

Tags: Banyu UripFSO Cinta NatomasheadlinePertamina EP Cepu
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Alasan Orang Pilih Terbang Bersama Citilink Airlines

Alasan Orang Pilih Terbang Bersama Citilink Airlines

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Status Hutan Jadi Halangan Chevron Kuasai Energi Geotermal di Indonesia

Menteri Archandra Pastikan Chevron Tetap Komitmen Garap Proyek IDD

9 tahun ago
Bertemu SKK Migas dan IPA, Ini yang Dibicarakan Menteri Archandra

Bertemu SKK Migas dan IPA, Ini yang Dibicarakan Menteri Archandra

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Edwin Hidayat Abdullah Ditunjuk Sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangkit Listrik Minihidro di Solok ini Bisa Hasilkan Listrik 12 MW

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pertamina Sidak Kesiapan SPBU Layani Pemudik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In