Eksplorasi.id – Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan akan melakukan negosiasi ulang terhadap proyek 35 ribu MW atau 35 gigawatt (GW) dengan pengembang karena adanya penurunan permintaan listrik akibat pandemi Covid-19.
“Penurunan itu mempengaruhi penjualan listrik PT PLN,” katanya, Kamis (7/1).
Kata Arifin, ada beberapa upaya yang tengah dilakukan Kementerian ESDM untuk menggenjot permintaan listrik. Salah satunya, mendorong kendaraan bermotor berbasis listrik dan baterai. “Pemanfaatan motor listrik dan daerah remote mau kami bangun. Jadi oversupply listrik bisa ditarik ke sana,” terang Arifin.
Sekedar informasi, pembangkit listrik dalam megaproyek 35 ribu MW baru beroperasi sebesar 8.382 MW pada Juli 2020. Jumlah tersebut setara 24 persen dari target yakni 35 ribu MW. Sementara itu, sebesar 19.067 MW atau setara 54 persen sudah dalam tahap konstruksi. Sedangkan, 5.528 MW, atau 18 persen masih dalam kontrak power purchase agreement (PPA) dan belum konstruksi.
Lalu, sebanyak 839 MW, setara 2 persen baru dalam tahap pengadaan. Sisanya, 724 MW setara 2 persen masih proses perencanaan.