Eksplorasi.id – PT Pertamina Marketing Operational Regional (MOR) VII Sulawesi membentuk sub penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk menjangkau masyarakat di daerah-daerah terpencil.
“Rencananya besok, BPH Migas akan berkunjung ke Kepulauan Selayar untuk membentuk sub penyalur, sehingga memudahkan masyarakat di daerah terpencil untuk memperoleh BBM,” kata General Manager (GM) Pertamina MOR VII Sulawesi Tengku Badarsyah yang ditemui usai bertemu dengan Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu’mang di Makassar, Selasa.
Sub penyalur di Kepulauan Selayar ini, kata dia, merupakan proyek percontohan secara nasional.
“Kalau ini selesai, daerah lain bisa mengikuti,” imbuhnya.
Menurut Badarsyah, saat ini masih banyak daerah yang terpencil yang belum terjangkau Pertamina, salah satu kendala yang dihadapi yakni masalah transportasi.
Badarsyah mengungkapkan bahwa masih terdapat daerah yang jalur laut maupun udaranya tidak ada, satu-satunya cara untuk menjangkau hanya melalui udara.
“Kalau pakai pesawat kan bisa dihitung, lebih mahal biaya pesawat, daripada BBM-nya. Namun, kewajiban kami itu harus sampai,” kata dia.
Sementara terkait penetapan harga BBM di daerah yang sulit terjangkau, pihaknya akan melakukan negosiasi bersama pemerintah daerah (Pemda).
Hadirnya sub penyalur ini, kata dia, juga menjadi alat kontrol bagi pemerintah daerah terkait harga yang wajar di suatu daerah.
“Kami meminta pemerintah daerahnya untuk membantu menetapkan harga, misalnya Rp9000, kalau ada di atas itu silakan proses,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang mendukung upaya Pertamina tersebut.
“Upaya ini kami dukung, karena memang masih ada daerah yang masih sulit dijangkau, khususnya penyaluran BBM,” ujar Agus.
Eksplorasi | Tempo | Aditya