Eksplorasi.id – Sebagai BUMN besar di sektor minyak dan gas (migas), PT Pertamina (Persero) saat ini berbenah untuk mengejar ketertinggalannya dari perusahaan migas internasional. Salah satu perbaikan yang tengah dikejar adalah menggenjot investasi di sektor hulu migas.
“Investasi di sektor hulu untuk meningkatkan cadangan migas masa depan. Saat ini, sektor hulu migas Pertamina sangat tertinggal,” tutur Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, Selasa (29/3).
Saat ini, terang Dwi, kebutuhan BBM dalam negeri mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi dari kilang Pertamina hanya 800 ribu barel per hari. Belum lagi produksi minyak mentah Pertamina untuk dijadikan BBM hanya 300 ribu barel per hari. Kami mengejar peningkatan upstream untuk jangka panjang. Karena kami sangat ketinggalan, ungkap Dwi.
Sementara dari sisi produksi minyak, Pertamina melakukan ekspansi ke luar negeri. Pertamina sudah memproduksi minyak dari Aljazair dan juga Malaysia saat ini. Alasan Pertamina berekspansi ke luar negeri, karena di dalam negeri sumber cadangan minyak baru sangat sulit. “Eksplorasi di dalam negeri butuh kerja keras, ujarnya.
Eksplorasi | Detik | Aditya