Eksplorasi.id – Pemerintah Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengajukan permintaan bantuan kepada PT Pertamina untuk mendistribusikan bahan bakar minyak serta elpiji ke Pulau Karimunjawa.
Permintaan itu diajukan menyusul adanya aturan khusus terkait alat transportasi laut yang diperbolehkan mengangkut bahan bakar, kata Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Jepara Eriza Rudi Yulianto di Jepara, Minggu.
“Sesuai aturan, kapal nelayan tidak diperkenankan mengangkut BBM maupun elpiji dari Jepara menuju Karimunjawa. Untuk itu, kami berkirim surat ke Pertamina untuk meminta bantuan distribusi elpiji maupun BBM jenis solar dan premium,” katanya.
Ia berharap, ada solusi terbaik dari PT Pertamina karena masyarakat di Karimunjawa juga membutuhkan pasokan BBM jenis solar dan premium serta elpiji.
“Mudah-mudahan PT Pertamina bersedia memfasilitasi pengangkutan BBM dan elpiji langsung ke Karimunjawa,” ujarnya.
Khusus untuk BBM, kata dia, sementara waktu direncanakan menggunakan Kapal Siginjai dengan catatan sudah ada kesepakatan dengan sejumlah pihak terkait.
Alokasi BBM dan elpiji untuk Kecamatan Karimunjawa, kata dia, untuk jenis premium sebanyak 59.000 liter per bulan, solar sebanyakl 144.000 liter per bulan.
Sementara alokasi elpiji 3 kilogram per bulannya, kata dia, sebanyak 4.380 tabung, sedangkan elpiji 12 kg sebanyak 301 tabung per bulan.
Hafid, salah satu pedagang elpiji dan BBM mengaku, khawatir dengan ketersediaan stok BBM maupun elpiji, menyusul pasca terjadinya kapal pengangkut BBM dan elpiji tidak ada lagi kapal nelayan yang berani mengangkut komoditas tersebut ke Karimunjawa.
Padahal, kata dia, ketika harus menggantungkan kapal penumpang, tentunya kemampu beroperasinya juga terbatas, karena saat musim baratan tidak berani beroperasi.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata dia, dalam sebulan kapal penumpang yang informasinya menjadi solusi sementara proses distribusi BBM tidak beroperasi karena cuaca laut.
Sementara kapal nelayan, kata dia, dalam kondisi cuaca buruk sekalipun masih ada yang berani menyeberang, sehingga kebutuhan masyarakat di Karimunjawa terpenuhi dengan aman.
“Kalaupun ada larangan, kami berharap pemerintah segera mencari solusi terbaik agar masyarakat Karimunjawa tidak kesulitan mendapatkan BBM maupun elpiji,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, masyarakat Karimunjawa juga ingin merasakan harga jual BBM maupun elpiji seperti umumnya yang dibeli masyarakat di Kabupaten Jepara.
Harga jual elpiji 3 kg di Karimunjawa mencapai Rp27.000/tabung, sedangkan elpiji 12 kg dijual Rp168.000 per tabung.
Sementara harga jual BBM jenis premium sebesar Rp8.750 per liter dan solar Rp7.000 per liter.
Eksplorasi | Antaranews | Aditya