Eksplorasi.id – Pertamina akan menambah stok premium dan solar di SPBU menjelang penetapan harga baru BBM periode April-Juni 2016 untuk menghindari terulangnya kekosongan kedua jenis bahan bakar minyak itu seperti saat penurunan harga Januari lalu.
“Kami tidak mau kekosongan BBM terulang. Untuk itu, Pertamina akan menanggung selisih harga pengusaha. Mulai besok (30/3), kita akan isi penuh SPBU dulu,” kata Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang pada diskusi “Stabilisasi Harga BBM untuk Pertumbuhan Ekonomi” di Jakarta, Selasa.
Ahmad Bambang mengatakan merujuk pada penurunan harga BBM Januari 2016 lalu, konsumsi BBM saat penurunan harga melonjak dua kali lipat. Akibatnya, stok BBM di sebagian SPBU langsung kosong.
Menurut dia, kekosongan premium dan solar terjadi akibat masyarakat yang menahan pembelian BBM serta pengusaha SPBU yang menahan pembelian hingga mulai berlakunya penurunan harga BBM. Akibatnya, stok BBM di SPBU hanya tersedia 1-2 hari.
Untuk harga premium dan solar periode April-Juni mendatang, Pertamina mengusulkan penurunan harga sebesar Rp200-Rp400 per liter dibanding harga BBM periode Januari-Maret 2016.
Sementara harga BBM periode Januari-Maret 2016, formula yang digunakan adalah MOPS dan kurs rata-rata 25 September-24 Desember 2015. Hasilnya harga solar ditetapkan Rp5.650 per liter dan premium non Jamali (Jawa, Madura, Bali) Rp6.950 per liter dan untuk Jamali sebesar Rp7.050 per liter.
Ia menilai penurunan harga BBM tidak otomatis diikuti dengan penurunan harga bahan pokok dan tarif transportasi. Saat Januari harga BBM turun cukup signifikan, barang dan jasa tidak turun, bahkan harga beras justru naik.
Eksplorasi | EPung