• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

PLN Siap Pasok Listrik ke Wilayah Indonesia Timur

by Aloysius Diaz Aditya
25 April 2016
in BERITA
0
Operasi GI Kambang Dipercepat, PLN Hemat Rp 94,2 Miliar

PLN (Foto: Istimewa)

0
SHARES
55
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Listrik adalah gerbang menuju Indonesia maju. Dengan listrik masyarakat Indonesia di daerah terpencil akan menikmati akses atas penerangan, pendidikan, pelayanan kesehatan, kesempatan kerja yang luas, tingkat keamanan yang lebih terjamin, hingga kehidupan sosial yang lebih bermartabat.

Untuk itulah melalui Program Indonesia Terang (PIT), PLN (Persero) dan Kementerian ESDM berusaha untuk mengalirkan listrik ke seluruh Negeri.

Bertepatan dengan hari Kartini, pencanangan Program Indonesia Terang dilakukan di desa Temel, Distrik Ayamaru Jaya, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada kamis (21/4) oleh Menteri ESDM Sudirman Said didampingi oleh Direktur PLN Amin Subekti, serta Dirjen ESDM dan EBTKE.

Menteri ESDM, Sudirman Said menegaskan, program Indonesia Terang ini diharapkan menjadi jawaban untuk desa-desa yang belum teraliri listrik.

Pasalnya, menurut Sudirman, program Indonesia Terang sangat diperlukan mengingat banyak wilayah di Indonesia bagian timur yang sangat sulit di akses, hal ini juga menjadi tantangan dan konsenstrasi tersendiri bagi pemerintah dan PLN untuk dapat segera memenuhi kebutuhan listrik warga. Mengingat sulitnya akses di 6 provinsi Indonesia Timur ini, regionalisasi sangat dibutuhkan.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PLN saat ini dengan membentuk regionalisasi, sehingga tiap daerah bisa mendapatkan perhatian khusus dan terfokus.Regionalisasi ini juga relevan mengingat tantangan tiap daerah yang berbeda-beda,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur PLN, Amin Subekti menjelaskan bahwa regionalisasi yang dilakukan saat ini akan terus diperkuat, dan tak lupa untuk meningkatkan kemampuan SDM di tiap regional serta memberikan pelatihan kepada penduduk sekitar untuk bisa mengoperasikan pembangkit.

Pencanangan Program Indonesia Terang sengaja dilakukan di pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) Temel dan PLTMH Safreis. Hal ini sekaligus sebagai bukti keseriusan PLN dan pemerintah untuk pemanfaatan energi yang ramah lingkungan.

Kabupaten Maybrat yang mempunyai kontur berbukit-bukit memiliki beberapa potensi air yang dapat dikembangkan menjadi sumber energi listrik berskala kecil, hal ini juga nantinya akan dimanfaatkan oleh PLN untuk mengembangkan potensi alam yang ada sebagai pembangkit listrik off grid atau sekala lokal.

“Melihat potensi Kabupaten Maybrat, pembangunan PLTMH tentu sangat dimungkinkan kedepannya, kami juga telah bertemu dengan pemerintah daerah setempat untuk melihat potensi-potensi alam yang bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik,” ujar Amin Subekti.

Sebelumnya pemanfaatan energi baru terbarukan juga telah dilakukan oleh PLN diantaranya dengan pemanfaatan PLTA 2 x 10 Mega Watt ( MW) di Oriya, Genyem, Provinsi Papua. Selain itu PLN juga berhasil mengoperasikan PLTMH Prafi 2 x 1,25 MW serta sejumlah PLTMH kapasitas 500 kV dan 200 kV di Wamena.

Sementara untuk jangka panjang, PLN juga berencana untuk membangun PLTMH baru dengan kapasitas hingga 14,7 MW di Papua dan PLTMH kapasitas 7,6 MW di Papua Barat.

Selain itu PLN juga akan melakukan pembangunan PLTA 50 MW di sungai Baliyem serta akan memasang PLTS tersebar di Papua dan Papua Barat.

Saat ini untuk wilayah Papua dan Papua Barat rasio elektrifikasinya sebesar 47,2 persen dan PLN sedang mengejar target peningkatan rasio elektrifikasi Papua dan Papua Barat hingga 90,25 persen pada tahun 2020, dimana rencana pembangunannya sudah tertuang dalam RUPTL dan masuk dalam Program 35 ribu Megawatt yang digagas oleh Presiden RI Joko Widodo.

Adapun yang menjadi perhatian PLN untuk peningkatan rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat yakni :

  1. Melistriki 14 Ibu Kota kabupaten yang belum terlistriki, sampai dengan tahun 2017
  2. Pengoperasian listrik 24 jam untuk seluruh desa untuk tahun 2017.
  3. Desa berlistrik diharapkan bisa mencapai 80,8 persen.
  4. Pulau terluar dalam tiga tahun kedepan sudah teraliri listrik.

Khusus untuk Program Indonesia Terang akan dimulai dari enam provinsi paling timur Indonesia. Keenamnya adalah Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Kesulitan akses di sana membuat keenamnya menjadi provinsi yang harus digarap pertama kali. Dari Timur, program ini akan digerakkan secara cepat ke bagian barat Indonesia.

“Kita memberikan fokus ke wilayah timur Indonesia Terang. Mempercepat kelistrikan atau akses ke 12 ribuan desa,” pungkas Sudirman.

Eksplorasi | Tempo | Aditya

Tags: indonesia timurlistrikPLN
Aloysius Diaz Aditya

Aloysius Diaz Aditya

Next Post
Bantu Inpex di Australia, PBAS Siap Kirim Tenaga Ahlinya

Bantu Inpex di Australia, PBAS Siap Kirim Tenaga Ahlinya

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Muspida Mendadak Sambangi PLN, Ada Apa?

Tahun Ini Sebesar 3.963 MW Pembangkit Listrik Beroperasi

6 tahun ago
Guru Fisika: Archandra Murid Rajin dan Rapi

Akankah Reformasi Tata Kelola Energi Ciamik di Tangan Archanda

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tewas Tertimbun Bekas Tambang Milik Riau Bara Harum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Gunakan Alat Deteksi Untuk Melacak Pencurian Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PLN Kembangkan Energi Mikro Hidro Di Sumba

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Akademisi: ‘Holding’ Beda dengan Merger

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
  • ZINC TRAIL RUN Kembali Digelar Dengan Rute yang Seru dan Menantang di Bali 16 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In