Eksplorasi.id – PT PLN Persero Ranting Muara Beliti, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, menyosialisasikan ke masyarakat wacana kenaikan tarif dasar listrik tahun 2016, sambil menunggu surat keputusan resmi dari PLN Pusat.
Kepala PT PLN Persero Ranting Muara Beliti, Musirawas Randy, Rabu mengatakan dengan kondisi ekonomi masyarakat sedang menurun saat ini PLN tidak mau gegabah menaikan TDL, meskipun akan terjadi kenaikan pada pelanggan di sejumlah daerah termasuk Musirawas.
Dikatakan, wacana kenaikan TDL itu sudah meluas ke seluruh daerah, namun hingga saat ini pihaknya belum menerima surat edaran dari PLN pusat, sambil menunggu surat itu pihak telah melakukan sosialisasi agar masyarakat tidak terkenjut.
Kenaikan TDL tersebut tidak serta merta dilakukan begitu saja dan harus melalui proses, baik usulan maupun lain sebagainya karena adanya pengaruh kenaikan harga jual minyak dunia yang saat ini cendrung tidak stabil.
Jika melihat kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Musirawas yang saat ini sedang anjlok serta penurunan harga minyak dunia, maka kecil kemungkinan adanya kenaikan TDL.
Sesaui keputusan untuk TDL kapasitas 450-900 Volt hingga April 2016 tidak akan mengalami kenaikan, namun keputusan bisa saja berubah berdasarkan kesepakatan dan kondisi di lapangan.
“Intinya hingga saat ini kita masih menunggu edaran resmi PLN pusat adanya kenaikan TDL tersebut termasuk berapa jumlah kenaikannya,” katanya.
Namun hal tersebut masih sekedar wacana, apalagi beberapa bulan terakhir tariff 1.300 Volt mengalami penurunan mencapai Rp1.320 per KWH,mungkin saja bila terjadi kenaikan kapasitas 450-900 tidak naik, ujarnya.
Sanusi (53) salah seorang warga Mandiaur, Kecamatan Tuah Negeri mengeluh adanya wacana kenaikan TDL tersebut, karena penghasilan mereka tak mampu membayar tarif listrik setiap bulan.
“Dengan tarif sekarang ini saja kami sering terlambat membayar, apa lagi pemerintah akan menaikan lagi tarif baru, kalau harga hasil perkebunan masih tinggi seperti dulu tak masalah,” katanya.
Pihaknya sangat berharap tidak ada kenaikan tarif dasar listrik karena kondisi harga karet dan buah kelapa sawit satu-satunya andalan petani sangat rendah, kalau dipaksakan bisa saja masyarakat kembali menggunakan lampu teplok, katanya.
Eksplorasi | Tempo | Aditya