Eksplorasi.id – Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyatakan, sumber daya alam di wilayah Provinsi Kalimantan Utara sampai saat ini belum dikelola secara maksimal sehingga peluang berinvestasi masih cukup terbuka.
“Masyarakat Provinsi Kaltara terdiri dari berbagai budaya, suku bangsa dan agama serta adat istiadat sangat prospek bagi investor,” ucapnya di Tarakan, ditulis Minggu (20/3).
Meskipun berbeda-beda dan penuh kemajemukan, kehidupan masyarakat di daerah tetap damai dan rukun menjadi modal penting bagi penanam modal tanpa perlu terjebak dengan hal-hal yang kontraproduktif.
Ia mengatakan, perbedaan tradisi tersebut jika dapat dikelola secara maksimal, berkeadilan, kecerdasan dan proaktif maka membangun Kaltara sangat mudah karena memiliki kekuatan atau pondasi yang menjadi pijakan dalam menata pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
Selain itu, lanjut Irianto Lambrie, SDA yang berlimpah namun belum dikelola dengan maksimal itu pula menjado modal besar bagi daerah itu untuk dikembangkan seperti kandungan minyak dan gas yang ditemukan sekitar mil laut timur Pulau Bunyu Kabupaten Bulungan oleh Pertamina Hulu Energy Nunukan Company.
Irianto Lambrie mengungkapkan, berdasarkan data di Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Provinsi Kaltara memiliki potensi cadangan migas pada area seluas 2.750 km2 berada di wilayah Kabupaten Bulungan, Tana Tidung dan sebagian besar Kabupaten Nunukan.
“Lahan tersebut mengandung cadangan gas yang diperkirakan menca 23 triliun kaki kubik dengan masa produksi hingga 30 tahun,” ujar dia seraya menambahkan, potensi lain adalah air yang berlimpah melalui sungai-sungai yang ada.
Provinsi Kaltara, ke depannya membutuhkan energi listrik yang cukup besar untuk mendukung berbagai industri seperti smelter, CPO, cold storage dan sebagainya maka rencana pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Kayan di Kecamatan Peso Kabupaten Bulungan sebagai solusinya.
Gubernur Kaltara ini mengharapkan, wilayahnya tidak mengalami krisis listrik lagi sebagaimana yang berlangsung selama ini setelah adanya rencana investor Kalimantan Electric City untuk membangun PLTA Mentarang yang memanfaatkan Sungai Mentarang.
“Masih banyak potensi-potensi lain yang belum dimanfaatkan seperti sektor kehutanan, perikanan dan kelautan, tambang emas, batubara hingga pariwisata. Memajukan Kaltara tidak bisa dicapai dengan instan,” katanya.
Eksplorasi | Antara | Ponco