Eksplorasi.id – Pejabat pada Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jambi memprediksi produksi batubara di provinsi itu meningkat, menyusul membaiknya harga komoditas itu.
Kabid Pertambangan Umum Dinas ESDM provinsi setempat, Abdul Salam, Selasa (1/3), mengatakan, meskipun hanya mengandalkan setengah dari perusahaan yang ada, namun pihaknya optimistis pencapaian produksi di tahun 2016 ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ada 21 Izin Usaha Pertambangan (IUP) batubara di provinsi Jambi, namun hanya 11 perusahaan yang kita andalkan produksinya. Kami yakin produksi tahun ini mencapai 11,2 juta ton karena sudah memiliki pasar yang jelas,” katanya.
Dia mengatakan, jika peningkatan produksi itu tercapai, maka persentase peningkatan produksi tahun 2016 hampir 200 persen dibandingkan tahun 2015 lalu yang hanya 5,5 juta ton. “Di tengah kondisi harga batubara yang perlahan membaik, kita berharap perusahaan bisa berproduksi lebih meningkat lagi,” ujarnya.
Salam mengungkapkan, produksi batubara di pasok dari beberapa Kabupaten, yakni Sarolangun, Bungo, Tebo, Muarojambi dan Batanghari. Sementara untuk di Merangin dan Tanjung Jabung Barat belum diberikan jatah produksi karena belum ada perusahaan pemegang IUP operasi produksi.
“Mereka masih menggunakan IUP eksplorasi. Bahkan ada yang izinya kita tutup karena sudah diberikan jatah tujuh tahun untuk eksplorasi namun tidak ada tanda mau produksi,” katanya menjelaskan.
Salam mengatakan, dari target 11,2 juta ton tersebut, diharapkan mampu memenuhi target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp140 miliar di tahun 2016. “Kalau tahun lalu hanya Rp100 miliar, kini kita naikan sesuai pangsa pasar. Itu sudah kita rencanakan bersama pihak perusahaan,” katanya.
Namun target batu bara tersebut masih akan direvisi sesuai perkembanganya karena masih tergantung target dari perusahaannya.
Eksplorasi | Antara | Aditya