Eksplorasi.id – Proyek revitalisasi kilang (refinery development masterplan/RDMP) dan pembangunan kilang baru (grass root refinery/GRR) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) akan menyerap sekitar 20 ribu tenaga kerja mulai tahun depan.
Proyek yang akan mulai menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar tahun depan adalah pembangunan Kilang Tuban di Jawa Timur.
“Proyek kilang Tuban, peak load instead of pick low tahap satu kami butuh tenaga sebanyak 20 ribu tenaga kerja dan akan menciptakan multiplier effect hingga enam kali lipat,” ujar Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi, Minggu (18/9).
Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) pelat merah tersebut menjalin kerja sama dengan OJSC Rosneft Oil Company, perusahaan asal Rusia, dalam membangun Kilang Tuban dengan kapasitas produksi 300 ribu barel per hari (bph).
Sebanyak 20-25 persen hasil produksi kilang tersebut akan berbentuk bahan baku petrokimia dan 75-80 persen selebihnya berupa bahan bakar minyak (BBM).
“Kilang Tuban ditargetkan beroperasi pada 2021,” kata Rachmad.
Menurut Rachmad, proses pengembangan proyek kilang Tuban dengan RDMP kilang Cilacap akan berjalan bersamaan. Namun pekerjaan fisik kilang Tuban, ditargetkan bisa lebih dulu selesai dibanding Cilacap.
Gus Irawan Pasaribu, Ketua Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menilai, revitalisasi kilang yang dilakukan Pertamina secara otomatis akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain menyerap tenaga kerja yang mengurangi angka pengangguran, produksi kilang akan membuat impor BBM dan petrokimia juga berkurang sehingga bisa menghemat devisa negara.
“Secara gradual jika ini dilakukan maka akan berkontribusi ke pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi terhadap stabilitas nilai rupiah. Perekonomian daerah juga bisa terkena multiplier effect tersebut,” kata dia.
Sumber: CNN