Eksplorasi.id – PT CPI Chevron Pacific Indonesia terus bekerja keras untuk mewujudkan proses terminasi dan transisi yang selamat, andal, dan lancar jelang alih kelola Blok Rokan kepada Pertamina 9 Agustus tahun ini.
“Blok Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional sehingga proses alih kelola harus berjalan lancar,” kata Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur PT CPI Albert Simanjuntak, Senin (17/5/21).
Kata Albert, aspek-aspek utama dalam proses terminasi adalah checklist terminasi sesuai aturan pemerintah, pelaporan aset, dan penutupan laporan proyek.
Sedangkan untuk proses transisi, aspek-aspek utamanya seperti program pengeboran, teknologi informasi, migrasi data, manajemen kontrak barang dan jasa, prosedur operasional dan perizinan kerja, sumber daya manusia (SDM), dan lain-lain.
“Kemajuan dari aspek-aspek utama itu sangat signifikan dan diharapkan tuntas sebelum alih kelola nanti,” kata Albert.
Untuk proses terminasi, lanjutnya, PT CPI telah melengkapi dokumen penyelesaian kontrak bagi hasil (production sharing contract/PSC) pada 25 Februari 2021.
Kemudian pelaporan aset sudah mencapai 81 persen, dimana sekitar 109 ribu aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan. Sedangkan penutupan laporan proyek mencapai 70 persen, atau sekitar 2.940 laporan yang sudah selesai.
Albert menjelaskan, sebagai bagian dari pemantauan, saat ini tengah berlangsung proses verifikasi dan validasi (V&V) data eksplorasi dan eksploitasi Blok Rokan oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas.
Proses V&V dilakukan terhadap sekitar satu juta item dokumen cetak, media magnetik dan optikal, serta sampel batuan. Prosesnya diperkirakan tuntas pada bulan Mei ini.
Sekitar 240 ribu sampel batuan, telah selesai dilakukan pendataan. Batuan ini diperoleh dari bagian kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di Blok Rokan.
Sementara program pengeboran di Blok Rokan terus berjalan untuk menjaga tingkat produksi. Sejak dimulai akhir Desember 2020 lalu, hingga saat ini PT CPI berhasil mengebor 55 sumur, termasuk di antaranya 11 sumur konversi, dengan mengoperasikan enam rig pengeboran dan satu rig konversi.
Proses pengadaan rig tambahan sedang berjalan untuk memenuhi target pengeboran 192 sumur di Blok Rokan oleh PT CPI dan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada tahun ini.
“Kami terus berkoordinasi intensif dengan SKK Migas dan PHR agar program pengeboran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Kolaborasinya sangat solid karena semua pihak memiliki semangat dan komitmen yang sama,” kata Albert.
Diketahui, PT CPI telah menyerahkan seluruh data kepegawaian dan organisasinya kepada Pertamina/SKK Migas. Seiring alih kelola Blok Rokan, hampir seluruh pegawai PT CPI akan beralih status kepegawaian ke operator yang baru.
Dalam menyiapkan para pegawainya, PT CPI telah menyiapkan kapabilitas organisasi, menggelar berbagai forum komunikasi maupun program pembekalan, di antaranya persiapan teknis transisi, pengembangan mental yang positif menghadapi perubahan, hingga pengelolaan finansial.