Eksplorasi.id – Harga minyak dunia jatuh pada Rabu (Kamis pagi WIB) untuk kelima kalinya berturut-turut, karena stok minyak mentah AS merosot lebih rendah dari yang diperkirakan, menambah kekhawatiran tentang permintaan dalam ekonomi global yang lesu.
Laporan minyak mingguan Departemen Energi AS (DoE) menunjukkan persediaan minyak mentah komersial turun 900.000 barel dalam pekan yang berakhir 10 Juni menjadi 531,5 juta barel, masih merupakan tingkat tinggi. Para ahli yang disurvei oleh Bloomberg telah memperkirakan penurunan lebih besar 2,33 juta barel.
“Ini situasi pasokan yang cukup ‘bearish’ yang kita miliki,” kata Bob Yawger dari Mizuho Securities USA.
Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, turun 48 sen menjadi berakhir di 48,01 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus menetap pada 48,97 dolar AS per barel, turun 86 sen dari penutupan Selasa.
Harga melonjak lebih tinggi setelah laporan DoE sebelumnya jatuh kembali karena pedagang terbebani implikasi dan kekhawatiran tentang permintaan lemah.
“Pada akhir hari kami memiliki banyak minyak mentah, bensin dan minyak pemanas masih bertumpuk,” kata Yawger.
Setelah naik hampir dua kali lipat dari Februari ke tertinggi multi-bulan pekan lalu di atas 50 dolar AS per barel, harga minyak telah datang di bawah tekanan jual minggu ini, karena kekhawatiran tentang prospek ekonomi global dan pilihan warga Inggris minggu depan tentang apakah Inggris meninggalkan Uni Eropa atau tetap di Uni Eropa.
Selain itu, Badan Energi Internasional memperingatkan pada Selasa bahwa sementara lembaga itu memperkirakan permintaan minyak mentah global tumbuh tahun ini dan tahun berikutnya, persediaan besar akan menghalangi setiap kenaikan harga di waktu mendatang.
Eksplorasi / TN