• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Senin, Juli 21, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Tahun Ini PGE Siap Realisasikan 3 Proyek PLTP

by Eksplorasi.id
15 Juni 2016
in BERITA
0
PGE Ulubeli Raih Penghargaan Proper Biru

PGE Ulubelu.

0
SHARES
68
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) siap merealisasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) berkapasitas total 165 megawatt sesuai dengan target pada tahun ini, bahkan diupayakan untuk dipercepat pengembangannya.

“Percepatan proyek pembangunan dari target awal itu guna mendukung program pemerintah dalam mendukung ketahanan energi nasional,” kata Sekretaris Perusahaan PGE, Tafif Azimudin di Jakarta, Rabu (15/6).

Tiga PLTP tersebut adalah PLTP unit 3 di Ulubelu Lampung berkapasitas 55 MW, PLTP Lahendong unit 5 di Sulawesi Utara berkapasitas 55 MW, dan PLTP Karaha Unit 1 di Jawa Barat berkapasitas 55 MW.

Proyek Ulubelu unit 3 dijadwalkan mulai beroperasi pada Agustus 2016 sesuai dengan target rencana tanggal operasi komersial (commercial operation date/COD). Sementara proyek Lahendong unit 5 dijadwalkan mulai beroperasi Desember 2016. Sedangkan PGE juga mulai mengoperasikan proyek Karaha Unit 1 pada Desember 2016 sesuai dengan target dalam COD.

“Total tambahan kapasitas terpasang dari proyek-proyek panas bumi PGE dalam pengembangan di atas 160 MW. Saat ini kapasitas terpasang PLTP yang dikelola PGE sebesar 437 megawatt,” ujar Tafif.

PGE juga telah menuntaskan pemboran untuk sumur di PLTP yang akan dioperasikan. Masing-masing dua pemboran eksplorasi sumur pada proyek Ulubelu unit 3, pemboran eksplorasi 2 sumur di Lahendong unit 5, dan pemboran tiga sumur pada proyek Karaha unit 1.

Pengoperasian (on streaming) PLTP diproyeksikan meningkatkan produksi listrik panas bumi Pertamina. Sepanjang 2015, produksi panas bumi Pertamina sebesar 3.056,82 GWH, naik dibandingkan 2014 sebesar 2.831,40 GWH dan 2013 sebesar 2.961,85 GWH.

Berdasarkan data PT Pertamina (Persero), hingga kuartal I 2016 produksi panas bumi Pertamina mencapai 761,51 GWH atau naik 6,3 persen pada kuartal I 2016 dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan produksi ini juga terkait dengan biaya operasi yang terus turun.

Sepanjang Januari-April 2016, biaya operasi turun menjadi USD 3,1 per ton dibandingkan sepanjang 2015 sebesar USD 3,7 per ton atau 2014 sebesar USD 3,4 per ton dan 2013 sebesar USD 3,5 per ton.

Anggota Dewan Energi Nasional sekaligus Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia, Abadi Purnomo menambahkan percepatan pengoperasian secara komersial biasanya sebagai dampak dari percepatan penyelesaian engineering, procurement and contract (EPC) baik karena kinerja kontraktor dari sisi manajemen proyek, finansial maupun kapabilitas dan ketersediaan uap di kepala sumur.

“Khususnya di proyek Ulubelu karena ini sudah unit ketiga, infrastruktur sudah tersiapkan dengan baik,” katanya.

Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Suryadarma juga menilai kemungkinan beroperasi lebih cepat satu PLTP sangat bergantung pada ada atau tidaknya kendala saat pekerjaan EPC. Dalam kasus Ulubelu, pengembangan unit baru memiliki keuntungan karena dibangun pada lokasi yg sama sehingga memiliki infrastruktur yang cukup guna mendukung PLTP unit tiga.

Menurut dia, untuk membangun energi dari panas bumi, investasi yg diperlukan semuanya dikeluarkan di awal pembangunannya sebelum menghasilkan listrik dan jumlahnya sangat signifikan.

Untuk mendapatkan 1 megawatt listrik rata-rata diperlukan dana sampai USD 4 juta . Hal ini disebabkan mencari sumber daya panas bumi sampai menghasilkan uap panas bumi menghadapi berbagai macam risiko baik risiko eksplorasi, teknis, lingkungan dan risiko finansial.

“Pada masa pemeliharaannya membutuhkan biaya yang relatif sedikit. Biaya yang diperlukan untuk pemboran sumur produksi bisa mencapai lima-tujuh juta dolar per sumur sedangkan sumur injeksi sekitar empat juta dolar per sumur,” katanya.

Abadi menjelaskan Pertamina sukses karena sebagai perusahaan energi Pertamina berkomitmen mengembangkan panas bumi dan ditunjang oleh kemampuan sumber daya manusia dan finansial yang cukup kuat. Pertamina sudah berpengalaman pada bisnis panas bumi sejak 1970-an. Namun demikian juga ada keterbatasan di finansial bila diminta untuk mengembangkan seluruh potensi panas bumi yang ada di Tanah Air.

“Untuk membangun 5.000 megawatt diperlukan dana USD 20 miliar sehingga risikonya perlu di share ke lainnya. Dalam draf regulasi baru hal penugasan kepada BUMN sudah masuk,” katanya.

Eksplorasi | Ponco S

Tags: listrikpgepltp
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Genjot Produksi Migas dan Cegah PHK Massal, Ini Usul Direktur Hulu Migas

Genjot Produksi Migas dan Cegah PHK Massal, Ini Usul Direktur Hulu Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Pembangkit Energi dari Kaca Jendela Terbengkalai

BPK: Kontraktor Migas Gelembungkan ‘Cost Recovery’ Rp 3,9 Triliun

9 tahun ago
BHP Sees Imminent Turning Point in Nickel With Deficit Looming

BHP Sees Imminent Turning Point in Nickel With Deficit Looming

9 tahun ago

Sering Dibaca

  • Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    Menyigi Kedekatan Massa Manik dan Grup Danatama

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga Tewas Tertimbun Bekas Tambang Milik Riau Bara Harum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Potensi Uranium Indonesia 77 Ribu Ton, Bisa Penuhi Kebutuhan Listrik 40 Tahun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembangunan PLTU II Kapasitas 1000 Megawatt

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sekuritisasi Aset Rp 10 Triliun, PLN Miliki Utang Jumbo Hingga Rp 407,5 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Menteri ESDM : Bea Keluar Jangan Jadi Beban Pengusaha Batu Bara 19 Juli 2025
  • Pertamina Rilis Inovasi Digital Pengelolaan Perizinan Berbasis Teknologi Geospasial ArcGIS 19 Juli 2025
  • Indonesia Tegaskan Komitmen Dorong Ekosistem Kekayaan Intelektual Inklusif dan Berkelanjutan 19 Juli 2025
  • Bank Indonesia : Gen Z Pengguna QRIS Terbesar di Indonesia 19 Juli 2025
  • Kantongi Rp97,1 Triliun, Aset KAI Naik Rp44,9 Triliun di Tahun 2024 19 Juli 2025
  • FWD Insurance dukung Peningkatan Literasi dan Penetrasi Asuransi Lewat Edukasi dan Teknologi 18 Juli 2025
  • Polytron Akselerasi Produksi Mobil Listrik di Fasilitas PT Handal Indonesia Motor Purwakarta 18 Juli 2025
  • Sinergi HPE, Equinix, dan AGIT Dorong Ekosistem Digital dan Akselerasi AI di Indonesia 17 Juli 2025
  • Vanda RE Tandatangani Framework Supply Agreement Besar dengan Produsen Baterai CATL 17 Juli 2025
  • ZINC TRAIL RUN Kembali Digelar Dengan Rute yang Seru dan Menantang di Bali 16 Juli 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In