Eksplorasi.id – Pendemo tambang emas Tumpang Pitu yang merupakan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, tetap bertahan melakukan aksi mogok makan, meskipun beberapa warga kondisinya sudah lemas dan satu orang dilarikan ke rumah sakit setempat.
“Sudah empat hari kami melakukan aksi mogok makan dan kami tetap bertahan di depan Kantor Bupati Banyuwangi hingga tuntutan kami dipenuhi,” kata salah seorang warga Desa Sumberagung, Budiawan, di Banyuwangi, Sabtu (19/3).
Belasan petani asal Desa Sumberagung mendirikan tenda seadanya dan melakukan aksi mogok makan di depan Kantor Bupati Banyuwangi sebagai bentuk protes terhadap pemerintah setempat yang mengizinkan eksploitasi penambangan emas di kawasan Gunung Tumpang Pitu.
“Kami menolak keberadaan tambang emas dan meminta agar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas segera menutup tambang yang dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (BSI) karena berdampak buruk bagi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Ia menjelaskan, salah satu bukit kecil di Gunung Tumpang Pitu juga sudah habis dan mengakibatkan para petani kehilangan sumber mata air, bahkan pembangunan yang dilakukan PT BSI mengganggu masyarakat karena aktivitas penambangan dilakukan selama 24 jam.
“Mereka melakukan aktivitas penambangan tanpa henti, sehingga saat warga istirahat di malam hari merasa terganggu dengan suara bising aktivitas tambang emas itu,” keluhnya.
Budiawan mengatakan, jumlah warga yang melakukan aksi mogok makan awalnya sebanyak 15 orang, namun satu persatu kondisi mereka semakin lemas dan kini tinggal delapan orang karena sebagian sudah dijemput keluarganya untuk pulang.
“Hari ini ada tambahan empat warga Desa Sumberagung yang ikut bergabung dalam aksi mogok makan, sehingga totalnya 12 orang yang tetap bertahan melakukan mogok makan di depan Kantor Bupati Banyuwangi,” ujarnya menambahkan.
Aksi mogok makan tolak tambang emas Gunung Tumpang Pitu mulai menuai reaksi Pemkab Banyuwangi karena sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja mendatangi pendemo dan meminta warga segera membongkar tenda.
“Kami tegaskan bahwa warga tetap melakukan aksi mogok makan dan tidak akan membongkar tenda sampai Bupati Anas atau pejabat Pemkab Banyuwangi menindaklanjuti aspirasi warga untuk menghentikan penambangan emas di Tumpang Pitu,” katanya.
Selain melakukan demonstrasi dan mogok makan, warga Desa Sumberagung juga sudah melakukan gugatan “class action” untuk menolak penambangan emas dan sidang perdana sudah digelar di Pengadilan Negeri Banyuwangi pada Rabu (16/3).
Eksplorasi | Antara | Ponco