Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Sudirman Widhy mengatakan industri pertambangan di dunia dan Indonesia saat ini menghadapi banyak tantangan, terutama perkembangan globalisasi dan teknologi informasi yang sangat dinamis, sehingga perlu beradaptasi dengan setiap perubahan untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan.
“Saat ini, teknologi digitalisasi adalah salah satu perubahan yang harus diimplementasikan di semua industri, termasuk pertambangan agar bisnisnya tidak tertinggal, termasuk industri peledakan yang mendukung aktivitas operasional pertambangan,” ucap Sudirman.
Kata Sudirman, digitalisasi bisnis juga erat kaitannya dengan penggunaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang diprediksi mampu memberikan banyak keuntungan baru.
“Kemampuan AI untuk mengolah data besar dengan cepat dan akurat adalah salah satu keuntungan yang dapat mengubah cara kerja bisnis di berbagai sektor industri, termasuk dalam industri pertambangan,” katanya pula.
Jelas Sudirman, bahwa dengan menerapkan digitalisasi dan memanfaatkan kecerdasan buatan, diharapkan produksi dapat lebih optimal serta meningkatkan efisiensi untuk mengurangi biaya produksi secara keseluruhan.
Sudirman pun berharap ada diskusi tentang bagaimana melakukan perbaikan terhadap metode peledakan, mengingat kegiatan pertambangan dan peledakan saat ini berlangsung di area yang dekat dengan masyarakat sekitar tambang, sehingga diperlukan metode peledakan yang ramah lingkungan dengan dampak minimal.