Eksplorasi.id – PT PLN (Persero) kini tengah menjajaki penerbitan obligasi dalam denominasi dolar AS (global bond) hingga USD 2 miliar atau setara Rp 26,13 triliun (kurs Rp 13.065) yang akan dikeluarkan pada 2017.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, akhir pekan lalu.
“Penerbitan surat utang ditargetkan awal tahun depan, supaya persiapannya lebih matang,” ungkap dia.
Sofyan menjelaskan, hasil penerimaan dari obligasi akan digunakan untuk mendanai sebagian kebutuhan investasi perseroan dalam jangka menengah.
Kebutuhan pembiayaan pembangkit, transmisi, dan distribusi PLN dalam lima tahun ke depan berkisar Rp 170 triliun.
Selama ini, selain dari kas internal, pembiayaan sejumlah proyek PLN juga diperoleh dari obligasi global maupun rupiah serta pinjaman perbankan.
Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto menambahkan, awal 2017 adalah waktu yang tepat menerbitkan obligasi global. “Tingkat bunga global bond diproyeksikan di kisaran 2,5 persen hingga 3 persen. Diharapkan obligasi kami bisa dapat pricing (harga) yang bagus dan respon positif dari pasar internasional,” jelas dia.
Sarwono mengatakan, obligasi tersebut rencananya akan ditawarkan ke investor Asia Pasifik, Amerika Serikat, dan Eropa. “Bicara soal kebutuhan dana yang sifatnya rolling progress, jangan sampai dananya tidak terpakai optimal. Karena kami harus bayar bunga,” ujar dia.
Reporter : Ponco Sulaksono