Eksplorasi.id – Menteri ESDM Ignasius Jonan pada Jumat (26/5) dipastikan akan melantik sejumlah pejabat pimpinan di lingkungan SKK Migas.
Hal itu terungkap dalam lembar surat yang diperoleh Eksplorasi.id hari ini, Kamis (25/5). Surat bernomor 1594. Und/04/SJN.P/2017 tertanggal 24 Mei 2017 itu diteken oleh Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM M Teguh Pamudji.
Surat tersebut berisi perihal undangan pelantikan. Pelantikan akan dilakukan di Ruang Sarulla, Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM.
“Untuk menyaksikan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan ketua dan anggota komite BPH Migas dan pejabat pimpinan di lingkungan SKK Migas,” tulis surat tersebut.
Sumber Eksplorasi.id di lingkup ESDM membenarkan perihal tersebut. “Kelihatannya hanya wakil kepala dan para deputinya. Konon seleksi atau wawancara sudah berlangsung sejak tadi malam (Rabu, 24/5) dan berlanjut hari ini,” kata sumber.
Sebelumnya, sejumlah kalangan mendesak agar Menteri Jonan segera mencopot Amien Sunaryadi dari jabatannya sebagai kepala SKK Migas. Pasalnya, tidak ada prestasi yang terbilang mumpuni, bahkan bisa dikatakan mengalami kemunduran, selama SKK Migas dipimpin Amien.
Misalnya, di bawah Amien, perkembangan wilayah kerja (WK) migas konvensional dan non konvensional di Indonesia, sejak SKK Migas dipimpin Amien Sunaryadi, terus mengalami penurunan.
Data SKK Migas menunjukkan, pada akhir 2014, jumlah WK mencapai 318. Rinciannya, WK non konvensional 55, WK eksplorasi konvensional 183, dan WK eksploitasi 80.
Baca juga :
Setahun berikutnya, jumlah WK turun menjadi 312, terdiri atas WK non konvensional 58, WK eksplorasi konvensional 170, dan WK eksploitasi 84.
Kemudian, hingga per Oktober 2016, WK kembali anjlok tersisa 288. Rinciannya, WK non konvensional 56, WK eksplorasi konvensional 147, dan WK eksploitasi 85.
Desakan untuk meminta Amien Sunaryadi dicopot dari jabatannya sebagai kepala SKK Migas terus bergulir. Bahkan, Menteri Jonan diminta secepatnya mencari pengganti Amien tersebut.
Ferdinan Ari Purnama dari 98 Institute mengatakan, pergantian sosok kepala SKK Migas saat ini mutlak diperlukan. Pasalnya, Amien dinilai telah gagal membawa SKK Migas menjadi institusi yang cukup mumpuni di sektor migas.
“Sudah saatnya Menteri Jonan mencopot Amien Sunaryadi. Jika didiamkan berlarut, kondisi sektor migas di Tanah Air semakin terpuruk,” kata dia di Jakarta, Kamis (29/12).
Baca juga :
Ari menjelaskan, keterpurukan sektor migas saat ini salah satu penyebabnya juga karena figur kepala SKK Migas yang kurang terobosan. “Ini akibat SKK Migas dipimpin oleh figur yang kurang paham industri migas. Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan,” jelas dia.
Beberapa waktu lalu, Menteri Jonan juga pernah melontarkan kekecewaannya atas kinerja Amien Sunaryadi. Kekecewaan Jonan terlihat dari terus melonjaknya biaya cost recovery sementara produksi migas tidak kunjung meningkat.
Penegasan Jonan, Presiden Joko Widodo juga merasa keheranan dengan adanya anomali tersebut ketika dirinya menjelaskan perihal itu kepada kepala negara.
Baca juga :
“Saya tidak paham. Saya tidak mengerti kenapa bisa biaya produksi dinaikkan tapi produsinya turun. Saya kalau kelamaan enggak mengerti ya tinggal saya yang diganti atau anda (Amien Sunaryadi),” tegas dia di Jakarta, belum lama ini.
Reporter : Sam
Semoga keputusan ini diambil bukan hanya karena pencapaian target dimasa yg paling sulit dimana industri migas sangat susah bergeraknya. Faktor harga minyak dunia selama 3 tahun terakhir tentu sangat berdampak pada ketertarikan pemodal untuk melakukan explorasi maupun exploitasi. Semua tahu bahwa industri migas bahkan mengurangi karyawannya dengan melakukan program pengunduran diri sukarela. Siapapun penggantinya akan mempunyai beban yg sangat berat karena dia seharusnya mencapai target lebih dimasa harga minyak mulai membaik.