Eksplorasi.id – Pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN mesti segera menetapkan calon direktur utama (dirut) definitif PT Pertamina (Persero).
Pasalnya, jabatan pelaksana tugas (plt) dirut Pertamina saat ini sudah terlalu lama, yakni hampir berjalan empat bulan. Posisi plt dirut Pertamina saat ini dipegang oleh Nicke Widyawati.
Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno semestinya segera menetapkan dirut definitif Pertamina.
“Menteri Rini harus memprioristaskan orang dalam Pertamina dan yang benar-benar memahami bisnis migas. Pertamina sudah punya pengalaman buruk dipimpin orang luar yang ironisnya juga tidak paham bisnis migas,” kata dia di Jakarta, Senin (13/8).
Yusri mengungkapkan, dirinya memeroleh informasi bahwa Menteri Rini menggadang-gadang nama Nicke Widyawati sebagai dirut definitif Pertamina.
“Namun, kabar yang saya peroleh, Presiden Joko Widodo belum sreg dengan Nicke. Alternatifnya adalah, Menteri Rini telah menyiapkan nama lain dari luar Pertamina,” ungkap dia.
Dia menambahkan, nama luar yang saat ini menjadi ‘calon alternatif’ tersebut berasal dari salah satu BUMN. Semula, lanjut Yusri, nama tersebut sempat digadang menjadi calon dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
“Awalnya, nama orang luar tersebut disiapkan untuk menggantikan posisi Arief Budiman sebagai direktur Keuangan Pertamina. Namun karena satu hal, di mana perusahaan yang dia pimpin kala itu sedang menerbitkan bond (surat utang), maka dia tidak boleh pindah dulu. Eh malah namanya sekarang masuk bursa dirut Pertamina,” ujar dia.
Penjelasan Yusri, kalau dirut Pertamina dari luar dan tidak paham industri migas akan banyak penolakan dari seluruh pekerja, dan kembali menimbulkan kekisruhan serta kekacauan.
“Sudah dua kali dicoba dari orang luar dan tidak mengerti industri migas, hasilnya malah ramai, gaduh dan berantakan. Masa mau dicoba untuk ketiga kali,” tegas dia.
Menurut Yusri, para karyawan Pertamina membutuhkan figur yang mahir dan paham betul soal bisnis migas dan persoalan internal yang terjadi untuk mengangkat Pertamina menjadi perusahaan migas kelas dunia.
Dia mencontohkan, ketika Pertamina dipimpin oleh orang luar yang terjadi malah BUMN migas tersebut menjadi ‘berantakan’. Sebut saja saat dipimpin oleh Dwi Soetjipto dan Ellia Massa Manik.
“Secara psikologis, yang saya dengar, saat ini pun direksi yang lain juga sudah tidak nyaman dipimpin plt yang dari sisi pemahaman proses bisnis dan kendala yang dihadapi Pertamina kurang memahami,” ujar dia.
Yusri berkomentar, sudah saatnya Pertamina kembali dipimpin oleh orang yang sangat paham benar soal bisnis migas dan memahami karakter karyawan Pertamina.
“Jangan lagi bereksperimen untuk memilih dirut Pertamina. Sampai kapan Pertamina akan dipermainkan seperti ini hanya untuk memuaskan ‘syahwat’ segelintir orang,” ucap dia.
Reporter: HYN