Eksplorasi.id – Menteri ESDM Ignasius Jonan langsung membuat gebrakan dengan mewajibkan SPBU milik swasta untuk memberlakukan kebijakan satu harga untuk menjual BBM di seluruh Indonesia seperti yang diberlakukan PT Pertamina (Persero).
Kewajiban tersebut nantinya akan tertuang dalam bentuk aturan atau regulasi. “Bukan SPBU Pertamina saja, semua dong. Tidak bisa peraturan itu diberlakukan hanya untuk SPBU Pertamina, tapi semua,” tegas dia di kompleks DPR/MPR, Jakarta, Kamis (20/10).
Jonan menegaskan, sejumlah SPBU swasta seperti Shell, Total, Petronas, AKR, dan swasta lainnya ke depan wajib menjual BBM dengan harga yang sama di seluruh wilayah. Hal itu membuktikan adanya keadilan di kota besar dan daerah terpencil. “SPBU Total, SPBU Shell, dan Petronas wajib (menjual satu harga),” jelas dia.
Di satu sisi, Jonan juga berkeinginan agar SPBU di wilayah-wilayah terpencil juga mulai dibangun. Sehingga ketersediaan pasokan merata dari kota besar sampai kecil.
“Biasanya bangun SPBU di Jawa saja atau daerah yang padat atau yang konsumsinya besar. Nanti kalau mau seluruh Indonesia harus dibangun,” ujar dia.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menetapkan satu harga BBM di seluruh Indonesia. Hal ini ditandai dengan penurunan harga jual BBM Pertamina jenis premium di Papua dari kisaran Rp 25 ribu per liter menjadi Rp 6.250 per liter.
Bangun Kilang
Selain menetapkan satu harga, semestinya pemerintah juga mewajibkan pengusaha SPBU swasta turut membangun kilang di dalam negeri. Komentar tersebut pernah dilontarkan almarhum Widjajono Partowidagdo, ketika dia masih menjabat sebagai wakil menteri ESDM.
Widjajono pernah berkata, selama ini pembangunan kilang hanya dibebani kepada Pertamina. Menurut dia, pemilik pom bensin asing seperti Total, Shell, dan Petronas terus mendirikan pom bensin tanpa membangun kilang di dalam negeri sangat bertolak belakang dengan yang terjadi terhadap Pertamina.
“Pertamina tak bisa membangun pom bensin di luar negeri karena ada ketentuan untuk membangun kilang sebelum mendirikan SPBU,” kata Widjajono, Kamis, 16 Februari 2012.
Reporter : Diaz
Comments 1