EKPLORASI – Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan Indonesia membutuhkan investasi senilai US$125,9 miliar atau setara Rp1.906 triliun sampai tahun 2030 untuk mencapai nol emisi pada 2060 mendatang.
“Indonesia membutuhkan kemampuan pendanaan yang besar untuk mencapai target mengurangi emisi. Sementara tidak semua negara punya kapasitas untuk itu,” ujar Arifin.
Katanya, negara maju, negara berkembang, dan negara belum berkembang punya kemampuan yang berbeda dalam pendanaan.
“Oleh karenanya, Indonesia membutuhkan bantuan dan dukungan dari organisasi keuangan untuk menciptakan keseimbangan global melalui mobilisasi pendanaan dengan mekanisme yang sederhana dan lebih mudah dipahami, sehingga bisa diakses dan terjangkau untuk semua,” paparnya.
Menurutnya, pada 2022 realisasi investasi untuk transisi energi di Indonesia adalah US$1,97 miliar. Sementara total rencana investasi sampai 2025 adalah US$57,9 miliar.
“Sampai 2030 adalah US$125,9 miliar, ada penambahan investasi US$68 miliar dari 2025,” papar Arifin.
Arifin bilang, Indonesia telah menetapkan peta jalan secara detil yang membutuhkan investasi total senilai US$2,5 triliun, di mana lebih dari separuh akan diserap oleh sektor energi.