Eksplorasi.id – Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi membantah bahwa dirinya telah melarang produksi minyak di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu untuk ditingkatkan. “Bukan larangan, tapi menjaga produksi pada level yang paling optimal untuk negara,” kata dia melalui pesan WhatsApp Messenger yang dikirim ke Eksplorasi.id, belum lama ini.
Padahal, sebelumnya Amien telah meneken surat dengan nomor SRT-0325/SKKO0000/2016/S1 perihal usulan produksi melampaui 185 KBD Lapangan Banyu Urip, Wilayah Kerja Cepu.
Surat tersebut diteken Amien pada 6 Juni lalu dan ditujukan kepada president ExxonMobil Cepu Ltd (EMCL). Pada prolog suratnya tersebut, Amien secara tegas menulis, “Sehubungan surat Saudara Nomor: 642/EMCL//Opstech/2016, tanggal 2 Mei 2016 perihal ‘Produksi Melampaui 185 KBD’, dapat kami sampaikan bahwa kami tidak dapat menyetujui usulan Saudara untuk memproduksikan Lapangan Banyu Urip melebihi 185 KBD tersebut dengan alasan-alasan sebagai berikut,” tulis Amien dalam suratnya. Ada 12 alasan yang ditulis Amien dalam suratnya tersebut.
Baca juga: http://eksplorasi.id/produksi-banyu-urip-dilarang-naik-amien-sunaryadi-diduga-lindungi-mafia-minyak/
Menurut Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman, alasan teknis yang dikemukan Amien Sunaryadi ke EMCL ibarat ‘mengajari ikan berenang’. “Pasti EMCL dalam mengusulkan itu sudah dengan kajian teknis, bukan seperti komentar Amien Sunaryadi yang tidak paham teknis tapi sok lebih tahu,” kata dia.
Yusri berkomentar, semestinya tidak tepat buru-buru Amien Sunaryadi membuat keputusan menolak. Seharusnya dibuat kajian yang mendalam sambil melihat tren harga minyak apakah ekonomis bagi negara kalau ditingkatkan produksinya beberapa bulan ke depan.
Eksplorasi | Heri
Comments 1