Eksplorasi.id – Kontraktor pertambangan batubara PT Samindo Resources Tbk. mulai melirik bisnis listrik hingga 1.000 Megawatt lantaran harga komoditas yang masih rendah.
Direktur Samindo Resources, Soemarno Witoro Soelarno mengatakan kerugian yang ditimbulkan dari bisnis batubara akibat rendahnya harga komoditas dapat ditutupi bila perseroan berbisnis listrik. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menjadi solusi menggenjot revenue perseroan. “Kapasitas 100 MW-200 MW akan dikelola sendiri. Di atas itu sampai 1.000 MW harus konsorsium,” kata Witoro, Rabu (4/5).
Emiten bersandi MYOH itu menargetkan dapat menggenggam kepemilikan saham hingga 20% bila membentuk usaha patungan. Saat ini, perusahaan-perusahaan dari dalam negeri sedang melakukan penjajakan untuk pembangunan power plant bersama perseroan. Pembanguan PLTU itu diproyeksikan akan berada di mulut tambang. Perseroan juga membidik akuisisi perusahaan batubara dengan cadangan lebih dari 200 juta ton untuk memenuhi kebutuhan power plant tersebut.
Investor Relations Samindo Resources, Ahmad Zaki Natsir menuturkan perseroan bakal melebarkan sayap ke lini bisnis perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan. Targetnya, sektor kelistrikan bakal rampung periode feasibility studies pada akhir tahun ini. Dana untuk ekspansi di sektor perkebunan kelapa sawit dan kelistrikan dipastikan tidak dirogoh dari belanja modal (Capital expenditure/Capex). Tahun ini, perseroan hanya mengalokasikan belanja modal US$ 2,4 juta untuk operasional. Tahun ini, perseroan membidik target pelunasan utang bank hingga US$ 33,5 juta, dengan capaian pembayaran US$ 13,5 juta per April 2016. Akhir tahun, diproyeksikan utang bank MYOH tersisa US$ 20 juta.
Eksplorasi | Bisnis | Aditya