Eksplorasi.id – Tambang emas Martabe yang dikelola PT Agincourt Resources tahun lalu mencatat produksi 310.550 ons emas dan 2.424.537 ons perak.
Produksi itu naik 2,6 persen dibanding 2015 yang sebanyak 302.449 ons emas dan 2.534.486 ons perak. Presiden Direktur Tambang Emas Martabe Tim Duffy mengatakan, pada kuartal keempat 2016, produksi emas mencapai 82.831 ons dan perak 633.229 ons.
“Produksi ini lebih tinggi dari kuartal ketiga 2016 dengan emas 80.755 ons dan perak 648.009 ons. Tahun lalu adalah tahun yang baik bagi operasional kami. Kami berhasil melampaui panduan rata-rata produksi kami,” kata dia di Jakarta, Senin (23/1).
Duffy menjelaskan, kegiatan penambangan dan pabrik pengolahan bijih selama 2016 berjalan lancar dengan hasil melebihi target.
Kegiatan penambangan saat ini dilakukan di dua lokasi pit setelah pengembangan Pit Barani yang menambah penambangan awal di Pit Purnama.
“Ini merupakan hasil peningkatan produktivitas dan efisiensi serta sebagai bagian dari perbaikan terus menerus yang dijalankan sesuai Martabe Improvement Program,” jelas dia.
Di satu sisi, perseroan hingga kuartal keempat 2016 telah menggelontorkan belanja modal sebesar USD 43,3 juta, dengan pengeluaran biaya eksplorasi mencapai USD 12,3 juta.
Semula, perseroan berdasarkan rencana 2016 diperkirakan mengucurkan dana belanja modal USD 67 juta dan biaya eksplorasi USD 12 juta.
Duffy menambahkan, target produksi pada tahun ini berada pada kisaran 250 ribu sampai 300 ribu ons untuk emas dan 2 sampai 2,5 juta ons untuk perak.
“Angka acuan produksi ini tidak berbeda dengan tahun sebelumnya dengan tantangan tambahan adanya pengelolaan bijih mineral berkadar rendah,” ujar dia.
Penjelasan Duffy, perseroan saat ini juga sedang mengembangkan lokasi penambangan ketiga di wilayah Ramba Joring. Lokasinya tidak jauh dari dua lokasi tambang yang saat ini sedang digarap, Pit Purnama dan Pit Barani.
Tahun ini tambang emas Martabe menganggarkan USD 17 juta untuk kegiatan eksplorasi, sedangkan untuk keseluruhan belanja modal yang dialokasikan selama 2017 sebesar USD 62,9 juta.
Reporter : Samsul