• EKSPLORASI.ID
  • MONETER.ID
  • BANTEN.CO
Selasa, Juni 3, 2025
  • Login
EKSPLORASI.ID
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
EKSPLORASI.ID
No Result
View All Result
Home BERITA

Tinggalkan Energi Fosil, Indonesia Perlu Genjot Bauran Energi

by Diaz Aditya
1 Juli 2016
in BERITA
0
Mengawal Aturan Khusus Investasi Migas di Laut Dalam

Ilustrasi lapangan migas lepas pantai. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
44
VIEWS
Share on WhatsappShare on Facebook

Eksplorasi.id – Ketua Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Fahmy Radhi menegaskan, Indonesia dituntut untuk terus meningkatkan bauran energi, dan mulai meninggalkan energi fosil seperti bahan bakar minyak (BBM) dan batu bara, yang tidak ramah lingkungan.

“Indonesia memang dituntut mengembangkan berbagai bauran energi, termasuk membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU),” kata Fahmi, yang juga mantan anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas, saat dihubungi media, Selasa (28/6).

FSRU sendiri menurut Fahmi sudah diadopsi banyak negara karena lebih efisien dan cocok digunakan untuk negara kepulauan seperti Indonesia. “PLN harus mengubah paradigm tentang penggunaan energy bauran,” tegas Fahmi.

Fahmi mencontohkan, ada beberapa negara yang telah menggunakan FSRU di antaranya Australia dan Jepang. “Memang lebih efisien, tinggal dibutuhkan penguasaan teknologi,” kata dia.

Untuk itu, ia mengingatkan agar Dewan Energi Nasional (DEN) konsisten mendorong bauran energi karena sudah dirumuskan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Pemerintah, terutama Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), kata Fahmi jangan lagi mengabaikan. Pemerintah harus menggunakan segala cara dan memaksimalkan potensi yang ada. Pembangkit yang sedang dalam pengerjaan mesti dikebut. Salah satu teknologi suplai bahan bakar pembangkit adalah dengan menerapkan FSRU.

Guna mendukung hal itu, perlu didorong penggunaan floating facility atau fasilitas terapung yang melahirkan mini receiving LNG terminal berkapasitas 50 mmscfd (million metric standard cubic per day). Mini receiving sebesar itu mampu menyuplai gas untuk pembangkit berkapasitas 200 megawatt (MW). Konsep ini dari sisi waktu pengerjaan serta biaya jauh lebih cepat dan efisien.

Sebagai contoh adalah penerapan Teknologi Mini Terminal LNG di Benoa. Teknologi ini memiliki tiga keuntungan. Pertama, untuk mempercepat proses operasi pembangkit. Kedua, masalah biaya juga efisien. Penggunaan mini terminal LNG pemerintah bisa menghemat anggaran Rp 1,2 triliun per tahun. Dan ketiga, penggunaan energi baru terbarukan bisa lebih besar.

“Kalau teknologi FSRU efisien akan terjadi penghematan besar, saya kira swasta harus masuk juga. Kita tidak bisa mengandalkan pemerintah saja, kalau ada teknologi itu harus didorong bahkan kalau ada swasta masuk diberi insentif,” tandasnya.

Eksplorasi | Aditya

Tags: energifosil
Diaz Aditya

Diaz Aditya

Next Post
Dukung Pariwisata Danau Toba, PGN Bangun Toilet Rp 649 juta

Dukung Pariwisata Danau Toba, PGN Bangun Toilet Rp 649 juta

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Gubernur DKI Komentari Organda Terkait Harga BBM Turun

Basuki Tjahaja Purnama Ingin Terjun ke Bisnis Minyak

6 tahun ago
Jual Aset, Chevron Targetkan Pemasukan Rp 39 Triliun

Revisi Tahap Awal POD Proyek IDD Chevron Diharapkan Selesai Tahun Ini

6 tahun ago

Sering Dibaca

  • Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    Bangun Infrastruktur Energi, Pertamina Alokasikan Dana Rp 2 Triliun

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mantan Presdir Freeport Diduga Lakukan Manipulasi Penjualan Saham Perusahaan Tambang Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Reklamasi Lahan Pasca Tambang di Lingga Baru 10 Persen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dampak Kekeringan kurangi 75% kapasitas produksi PLTA

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Anggarkan Rp49,3 Triliun, Pemerintah Segera Cairkan Gaji ke-13 ASN 2 Juni 2025
  • Kaspersky Menunjuk Country Manager Pertama untuk Indonesia 2 Juni 2025
  • Louis Dreyfus Company Resmikan Pabrik Pemurnian Gliserin dan Lini Pengemasan Minyak Nabati di Lampung 2 Juni 2025
  • Tingkat Okupansi Tumbuh, RedDoorz Kian Agresif Lakukan Penetrasi Pasar di Medan 2 Juni 2025
  • LPS Jamin Indonesia Tidak Alami Krisis Moneter 2 Juni 2025
  • PINTU Rilis Program yang Berikan Insentif ke Pengguna Aplikasi 2 Juni 2025
  • LPS Sebut Masih Miliki Dana Cadangan Rp255 Triliun untuk Menjamin Simpanan Nasabah Bank 31 Mei 2025
  • Indodax Himbau Investor Agar Tetap Tenang Ditengah Anjloknya Harga Bitcoin 31 Mei 2025
  • Gitar Indonesia 'Curi' Perhatian di Pameran Sound Messe Osaka 2025 30 Mei 2025
  • Indonesia-Prancis Tanda Tangani Kerja Sama Penguatan Ekonomi Kreatif 28 Mei 2025
EKSPLORASI.ID

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Navigate Site

  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - REFERENSI BERITA ENERGI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In