Eksplorasi.id – PLTU Banten yang berkapasitas 660 megawatt (MW) sejak Januari lalu telah tuntas dibangun oleh PT Lestari Banten Energi (LBE).
Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PT PLN (Persero) Murtaqi Syamsuddin mengatakan, PLTU Banten kini telah masuk ke tahap uji coba (commisioning).
“Jika selama masa uji coba beroperasi dengan baik, tidak ada gangguan, maka pembangkit akan beroperasi secara komersial (commercial operation date/COD) pada Mei 2017,” kata dia di Jakarta, Rabu (22/3).
Dia menjelaskan, perjanjian jual-beli listrik (power puchase agreement/ PPA) dari PLTU Banten telah diteken PT LBE dan PLN pada 10 Juli 2012.
Penjelasan Murtaqi, dari 660 MW listrik yang dihasilkan PLTU Banten, PLN akan membeli 600 MW. “Sisa 60 MW akan digunakan PT LBE untuk keperluan sendiri,” jelas dia.
Murtaqi menambahkan, pengadaan proyek ini menggunakan skema build, own, operate, and transfer (BOOT). “Jadi pembangkit ini nantinya menjadi milik PLN setelah habis masa kontraknya dalam 25 tahun,” ujar dia.
Sekedar informasi, PLTU Banten menggunakan mesin dengan teknologi supercritical boiler. Total investasi untuk pembangunan proyek tersebut sebesar USD 1 miliar atau setara dengan Rp 13 triliun (kurs dolar Rp 13.000).
Kemudian, PLTU Banten termasuk dalam program 35 ribu MW, dan menjadi pembangkit batubara pertama kali yang mencapai tahap COD pada program 35 ribu MW.
Reporter : Samsul