Eksplorasi.id – PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memperkirakan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) mudik Lebaran di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) meningkat sekitar 20 persen per hari.
“Puncak konsumsi BBM di Sumbar, terjadi mulai H-3 sampai H-1 Lebaran, bisa di atas angka 20 persen per hari dibanding waktu normal atau hari biasa,” kata General Manager Pertamina MOR I Sumbagut, Romulo Hutapea di Pekanbaru, Ahad.
Dia mengatakan, kondisi itu terjadi mengingat sejumlah daerah di Sumbar merupakan tujuan bagi pemudik terutama menggunakan transportasi darat dari provinsi tetangga seperti dari Riau dan Sumatera Utara.
Sumbar telah menjadi daerah terbesar pertama di Sumatera dan nomor 2 di Indonesia, setelah Provinsi Jawa Tengah untuk tingkat konsumsi BBM saat mudik dan arus balik Lebaran dengan perkiraan rata-rata 2.750 kiloliter per hari, sedangkan normal hanya 1.850 kiloliter.
“Masyarakat berasal dari Sumbar dan selama ini hidup di perantauan, setiap tahun pulang kampung rayakan Lebaran bersama keluarga tercinta. Jadi terdapat tradisi pulang basamo (bersama), sehingga jalur lintas seperti Pekanbaru-Bukit Tinggi alami macet terutama beberapa hari jelang Lebaran,” terangnya.
Saat ini, kata dia, terdapat 118 unit Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi di provinsi tersebut dan tersebar pada 19 kabupaten/kota serta setiap hari dipasok dari Terminal BBM Teluk Kabung, Kota Padang, Sumbar.
“Kalau hari bisa baik jelang atau setelah Lebaran atau tepatnya mulai H-7 konsumsi BBM baik subsidi atau tidak diperoleh di SPBU setempat, rata-rata bisa mencapai 14 hingga 15 persen,” ungkap Romulo.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro dalam rilisnya mengaku, PT Pertamina (Persero) siap memberikan pelayanan terbaik dengan memasok kebutuhan BBM selama bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Selama masa mudik nanti, lanjutnya, pihaknya kembali menemani masyarakat terutama pemudik menggunakan kendaraan bermotor di jalur darat selama 24 jam penuh dengan memperbanyak tempat penjualan BBM baik curah atau kemasan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Pertamina memproyeksikan pemakaian BBM jenis premium mulai H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran 15 persen per hari dari rata-rata normal 71.906 kiloliter menjadi 82.496 kiloliter.
Adapun bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi diperkirakan turun 12 persen per hari dari rata-rata harian normal 35.173 kiloliter menjadi 31.118 kiloliter.
“Kenaikan signifikan diproyeksi terjadi pada pertamax sekitar 17 persen atau menjadi 12.000 kiloliter dan pertalite akan mengalami lonjakan sebesar 43 persen atau menjadi 10.200 kiloliter per hari,” ungkap Wianda.
Eksplorasi | Top