Rabu, Februari 1, 2023
Eksplorasi.id
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
Eksplorasi.id
No Result
View All Result
Home MINYAK

Mampukah Pertamina Memproduksi BBM Standar Euro 4 Secara Massal?

by Eksplorasi.id
11 Agustus 2017
in MINYAK
0
Mampukah Pertamina Memproduksi BBM Standar Euro 4 Secara Massal?

Ilustrasi. | Foto : Istimewa.

0
SHARES
55
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ilustrasi. | Foto : Istimewa.
Ilustrasi. | Foto : Istimewa.

Eksplorasi.id – Anggota Komisi VII DPR Eni Mulyani Saragih belum lama ini tiba-tiba bicara panjang lebar kepada Eksplorasi.id soal kondisi kilang pengolahan minyak di dalam negeri.

Penyebabnya adalah soal Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) No.P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.

Aturan itu mengharuskan kendaran bermesin bensin mulai menerapkan atau menggunakan BBM jenis Euro 4 pada September 2018, sedangkan jenis diesel baru berlaku pada 2021.

“Jika ini tidak diantisipasi, Indonesia diperkirakan tahun depan akan mengimpor bahan bakar minyak (BBM) hingga 100 persen. Impor BMM hingga 100 persen dilakukan karena adanya penerapan standardisasi BBM kualitas Euro 4,” jelas dia.

Kecemasan Eni cukup beralasan. Pasalnya, PT Pertamina (Persero) sebagai BUMN migas yang ditugaskan pemerintah untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM dengan standar Euro 4 belum bisa bicara banyak.

Mayoritas kilang milik Pertamina hingga kini masih standar Euro 2. Guna memproduksi BBM dengan standar Euro 3 dan 4, Pertamina sepertinya memerlukan waktu lebih lama lagi.

Hal itu diungkapkan Vice President Retail Fuel Marketing Pertamina Afandi. Penjelasan dia, pihaknya belum bisa memproduksi BBM standar Euro 4 dalam waktu dekat.

Keterangan Afandi, saat ini Pertamina belum bisa menyediakan BBM standar Euro 4 secara menyeluruh, karena fasilitas tangki timbun yang ada masih terbatas.

“Pertamina baru bisa memproduksi BBM standar Euro 4 pada 2025, setelah pembangunan kilang baru dan revitalisasi kilang lama selesai. Kalaupun harus impor, Pertamina masih menunggu aturan spesifikasi BBM ini dari pemerintah,” kata dia, dilansir dari Katadata, Jumat (31/3).

Padahal, pembahasan aturan wajib Euro 4 telah dilakukan jauh hari. Pembahasan tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Namun melibatkan kementerian lain seperti Kementerian ESDM, Kementerian Perindustrian dan Kementerian BUMN.

Beberapa waktu lalu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian LHK Karliansyah pernah berkomentar, terbitnya regulasi soal standar Euro 4 sempat tertunda sejak 2014.

Kala itu, imbuh dia, Pertamina merasa belum mampu menyediakan bahan bakar yang memenuhi persyaratan ini. Namun, setelah diskusi panjang dengan beberapa lembaga terkait, mulai dari Pertamina, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian ESDM, akhirnya aturan itu sepakat diterbitkan.

Keterangan Karliansyah, dalam implementasi Euro 4 itu nantinya Kementerian BUMN akan berkoordinasi dengan Pertamina untuk menyediakan BBM standar Euro 4. “Kesepakatannya Pertamina akan menyiapkannya,” ujar dia.

Kesiapan Pertamina
Sementara, pihak Pertamina mengklaim bahwa melalui kilang minyak di Balongan, Jawa Barat, perseroan telah sukses memproduksi BBM low sulfur high quality berstandar Euro 4. Adapun jenis jenis BBM yang dihasilkan adalah Pertamax dan Pertamax Turbo.

Kedua jenis BBM Ron 92 dan Ron 98 low sulfur high quality tersebut sudah diserahterima ke Manager Fuel Retail Marketing MOR III sekaligus Pjs GM MOR III Nurhadiya, secara simbolis oleh General Manager Pertamina RU VI Balongan Joko Widi Wijayanto, Jumat (21/7).

Direktur Pengolahan Pertamina Toharso mengaku bahwa dirinya sangat mengapresiasi peningkatan yang dilakukan RU VI Balongan. “Langkah ini menjadi implementasi dari regulasi No.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm yang dikeluarkan Kementerian LHK,” kata dia, dalam keterangan siaran resmi, Senin (24/7).

Penjelasan pihak Pertamina, komponen blending Pertamax Turbo low sulfur terdiri atas polygasoline ex unit 20 (catalytic condensation Unit) sebesar 42 persen, HOMC eks KLBB 33 persen dan RCC Naptha sebesar 25 persen dengan kemampuan produksi Pertamax Turbo low sulfur high quality 60 MB per bulan.

Sementara komponen blending Pertamax 92 low sulfur high quality terdiri atas RCC Naptha 44 persen dan HOMC eks KLBB sebesar 56 persen dengan kemampuan produksi Pertamax low sulfur kurang lebih 700 MB per bulan serta pemenuhan komitmen premium sebesar kurang lebih 1.300 MB.

“Produksi Pertamax Turbo dan Pertamax 92 low sulfur high quality di RU VI Balongan merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar yang syarat akan nilai-nilai lingkungan hidup,” ujar Joko Widi Wijayanto.

Menurut dia, terciptanya produk ini tidak terlepas dari kerja sama, ketekunan dan kekompakan semua stakeholder yang terlibat seperti fungsi Produksi, Engineering and Development, Laboratorium, Refinery Planning and Optimization (RPO), serta Maintenance Planning and Support (MPS) RU VI Balongan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menerangkan, pihaknya sebenarnya telah resmi menghasilkan produksi BBM low sulfur high quality berstandar Euro 4. Keduanya dihadirkan melalui produk Pertamax Turbo Ron 98 dan Pertamax Ron 92.

“Kedua jenis BBM Euro 4 hasil produksi kilang Balongan tersebut sudah tersebar di SPBU Pertamina. Secara resmi tidak kami declare, tapi sebenarnya beberapa BBM Euro 4 sudah kami distribusikan. Secara tidak langsung masyarakat yang pakai Pertamax dan Turbo sekarang sudah mengkonsumsinya,” jelas dia.

Komentar Adiatma, Pertamina tidak mengumumkan secara resmi karena sampai saat ini produksi BBM low sulfur high quality masih terbatas. Artinya, belum semua SPBU di Indonesia akan tersuplai oleh kedua jenis BBM yang sudah memiliki kualitas Euro 4.

Reporter : HYN

Tags: BBMEuro 4headlinePertamina
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Kasus Lapangan Kepodang, Menteri Jonan Didesak Nonaktifkan Deputi Operasi SKK Migas

Kasus Lapangan Kepodang, Menteri Jonan Didesak Nonaktifkan Deputi Operasi SKK Migas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Mantan Dirut Pertamina Bantah Terlibat Ikut Impor Minyak Libya

PHE Siak Bersiap Lakukan Pengeboran Sumur Kotalama-3

4 tahun ago
Investor Kilang Tuban, Rosneft Masuk Aramco Terpental

Bangun Kilang di Tuban, Perusahaan Rusia ini Parkir Dana 13 Miliar USD

7 tahun ago

Sering Dibaca

  • Ini Alasan Perusahaan AS Mau Investasi Listrik di RI

    Indonesia-Denmark Luncurkan 2 Buku soal Energi Angin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apartemen Pertamina Cilacap yang Dibangun PT PP Diduga Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Manfaat Bioenergi sebagai Energi Alternatif

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ancaman Krisis Energi Nasional?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Profil Singkat Perusahaan yang Kena Sanksi Daftar Hitam oleh Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Bank Nagari Kantongi Laba Bersih Rp481,18 Miliar pada 2022 27 Januari 2023
  • Tahun 2022, Waskita Karya Catat Nilai Kontrak Baru Rp20,23 Triliun 27 Januari 2023
  • Realisasi Pagu Anggaran Kemenparekraf Rp3,5 Triliun Sepanjang 2022 27 Januari 2023
  • Perusahaan Logistik LAJU Resmi Melantai di Bursa Saham 27 Januari 2023
  • Lelang 6 Sukuk Negara, Pemerintah Raup Rp14,15 Triliun 25 Januari 2023
  • Tahun Ini, PUPR Alokasikan Rp537,1 Miliar Bangun Hunian di IKN 25 Januari 2023
  • Bank bjb Tawarkan Obligasi SBR012 dalam 2 Tenor 25 Januari 2023
  • BNI Mobile Banking Catat Pertumbuhan Nilai Transaksi Digital Sebesar 30,4 Persen 25 Januari 2023
  • Tahun Ini, 250 Ribu Wisman Asal Tiongkok Bakal 'Serbu' Indonesia 25 Januari 2023
  • Bapenda: Warga Bisa Bayar PBB Melalui Aplikasi Tangerang LIVE 24 Januari 2023
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan, jasa penunjang, lingkungan, CSR, dan lainnya.

Eksplorasi.id diterbitkan oleh PT Nayottama Oetomo Sinergi yang merupakan bagian dari kelompok usaha Nayottama Press Holdings (NPH), yang didirikan oleh Heriyono sejak 1 Maret 2014.

Mengusung semboyan “Energi untuk Negeri”, Eksplorasi.id dikenal sebagai sumber informasi terpercaya, akurat, serta bacaan pengambil keputusan sektor energi.

Category

  • BATUBARA
  • BERITA
  • Business
  • CSR
  • DUNIA
  • EBT
  • ENGLISH NEWS
  • GAS
  • INDEPTH
  • INFOGRAFIS
  • JASA
  • LINGKUNGAN
  • LISTRIK
  • LOWONGAN KERJA
  • MIGAS
  • MINERAL
  • MINERBA
  • MINYAK
  • OPINI
  • PLTA
  • PLTN
  • PLTP
  • PLTS
  • PLTU
  • RAGAM
  • Uncategorized
  • Video

Tag

Amien Sunaryadi Archandra Tahar batubara BBM Blok Masela BUMN Chevron Dirut EBT ekspor Elpiji emas energi ESDM Freeport gas headline holding Ignasius Jonan impor industri investasi jokowi Kementerian ESDM kilang KPK listrik LNG Luhut Binsar Menteri ESDM migas minyak Oil panas bumi Pertamina PGN PLN PLTU SKK Migas smelter SPBU subsidi Sudirman Said tambang utang
  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.