Sabtu, April 1, 2023
Eksplorasi.id
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS
No Result
View All Result
Eksplorasi.id
No Result
View All Result
Home EBT

Soal B20, KPK Diminta Turun Tangan Usut Bandit Subsidi Sawit

by Eksplorasi.id
26 September 2018
in EBT
0
Penggunaan Biodesel Meningkat, Indonesia Kurangi Ekspor Minyak Sawit

Ilustrasi biodiesel dan sawit. | Foto: Istimewa.

0
SHARES
125
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ilustrasi biodiesel dan sawit. | Foto: Istimewa.

Eksplorasi.id – Kebijakan penggunaan bahan bakar nabati jenis biodiesel 20 persen (B20) atau solar dicampur 20 persen bahan bakar minyak kelapa sawit yang berlaku per 1 September 2018 untuk seluruh kendaraan menimbulkan polemik.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta segera turun tangan untuk menyelidiki subsidi yang diberikan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) kepada lima konglomerat perusahaan sawit.

Dana subsidi itu dikucurkan BPDPKS terkait hilirisasi industri dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel.

Subsidi yang diperoleh kelima perusahaan sawit tersebut sangat fantastis, nilainya mencapai Rp 7,5 triliun.

Subsidi terkait penjualan produk turunan minyak sawit yang digunakan sebagai campuran solar (fatty acid methyl este/FAME)

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) mengatakan, subsidi yang mencapai triliunan rupiah itu digelontorkan kepada lima perusahaan sawit skala besar dalam kurun Januari-September 2017.

“KPK juga mesti melibatkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan terlebih dahulu audit kepada pemasok FAME yang sudah terima dana subsidi,” kata dia di Jakarta, Rabu (6/9).

Yusri menjelaskan, audit terkait kapasitas terpasang, sumber minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), produksi rill, 10 persen jadi glyserin, pembayaran pajak, subsidi yang di terima, penjualan, dan lainnya.

Dia menambahkan, pihaknya menentang bila yang melakukan audit adalah Direktorat Jenderal (Ditjen) Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM.

“Ini seperti jeruk makan jeruk, masalahnya justru ada di Ditjen EBTKE. Mereka adalah regulator. Harus BPK yang melalukan audit apakah ada penyimpangan penggunaan anggaran dana subsidi itu atau tidak. Bandit subsidi sawit mesti disikat,” jelas dia.

Sekedar informasi, lima perusahaan sawit yang memeroleh subsidi triliunan rupiah itu adalah, Wilmar Group, Darmex Agro Group, Musim Mas, First Resources, dan Louis Dreyfus Company (LDC).

Dilansir dari CNNIndonesia.com pada 17 Januari 2018, Wilmar Group mendapatkan nilai subsidi terbesar, yakni Rp 4,16 triliun.

Padahal, setoran yang diberikan Wilmar Group hanya senilai Rp 1,32 triliun. Sementara nilai setoran perusahaan lainnya adalah Darmex Agro Group Rp 27,58 miliar, dan Musim Mas dengan setoran Rp 1,11 triliun.

Kemudian, First Resources dengan setoran Rp 86,95 miliar, dan LDC sebesar Rp 100,30 miliar. Terdapat selisih nilai yang relatif besar untuk para konglomerat sawit tersebut.

Sebut saja sebesar Rp 2,84 triliun untuk Wilmar Group, Darmex Rp 887,64 miliar, Musim Mas Rp 421,56 miliar, First Resources Rp 392,61 miliar, dan LDC Rp 309,83 miliar.

Berdasarkan Peraturan Presiden No 24/2016 tentang Penghimpunan dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang diteken oleh Presiden Jokowi, diatur tentang penggunaan dana tersebut.

Terkait hal tersebut, kajian soal sawit milik KPK pada 2016 menemukan bahwa penggunaan dana yang berlebihan bagi perusahaan biodiesel bisa menimbulkan ketimpangan dalam pengembangan usaha perkebunan sawit.

BPDPKS pada 2015 menyatakan penggunaan dana terbesar masih dialokasikan untuk biodiesel, yakni mencapai 89 persen. Sedangkan untuk peremajaan sawit, pengembangan SDM hingga perencanaan-pengelolaan masing-masing hanya satu persen.

BPDPKS sendiri dibentuk dalam wujud Badan Layanan Umum sejak 11 Juni 2015 di bawah kendali Kementerian Keuangan. Badan tersebut didirikan untuk mendukung program pengembangan kelapa sawit berkelanjutan.

Reporter: HYN

Tags: BiodieselCERIheadlineSawitsubsidi
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id

Next Post
Pengamat Ekonomi Energi: Pertamina Cuma Spin Off, Tak Jual Aset

Keuangan Pertamina dalam Kondisi 'SOS'

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Recommended

Kontraktor Migas Belum Bisa Manfaatkan Pusat Logistik Berikat

IPA Convex 2016: Pemerintah Tandatangani Dua Kontrak WK Migas

7 tahun ago
Tahun Ini, Jonan Sebut Bakal Ada 2 Ribu Sambungan Pipa Gas

Menteri Jonan Ingin Ada Pengurangan Pajak Avtur

4 tahun ago

Sering Dibaca

  • Berikut Profil Direktur Pengolahan Pertamina yang Baru

    Berikut Profil Direktur Pengolahan Pertamina yang Baru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berikut Ini Empat Masalah Besar yang Dihadapi Pertamina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Hari Blok Cepu Gagal ‘Lifting’, FSO Gagak Rimang Alami ‘Tank Top’?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Harga Tembaga Turun 1,31%

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Archandra Baru Sebatas Paten, Karya Gde Sudah Dipakai di West Seno

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

RSS Moneter.id

  • Periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023, Bank Mandiri Siapkan Rp49,6 Triliun 31 Maret 2023
  • Pendapatan Kafalah Bersih JamSyar Naik 10,74 Persen 31 Maret 2023
  • Anniversary Ke-5, RupiahCepat Terus Dukung Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 31 Maret 2023
  • Volume Transaksi Layanan Pengelolaan Kas Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit 31 Maret 2023
  • Volume Transaksi Layanan Pengelolaan Kas Bank Muamalat Tumbuh Dua Digit 31 Maret 2023
  • Terbitkan Global Bond, Bank Mandiri Raup Dana Rp4,5 Triliun 30 Maret 2023
  • Qoala Raih Pendanaan Seri B+ Sebesar USD7,5 Juta 30 Maret 2023
  • Program Beasiswa Nusantaraku, Content Creator-KOL Muhammad Carlos Gandeng Startup Fintech Gelontorkan Dana Lebih dari Rp200 Juta 30 Maret 2023
  • Merdeka Battery Minerals IPO, Bakal Lepas 11 Miliar Saham Baru atau 10,24 Persen Total Saham 30 Maret 2023
  • Harga Komoditas Pertambangan Alami Kenaikan Periode April 2023 30 Maret 2023
Eksplorasi.id

Eksplorasi.id adalah portal berita yang menginformasikan berita-berita terkini dan fokus pada pemberitaan sektor energi seperti minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), kelistrikan, energi terbarukan, jasa penunjang, lingkungan, CSR, dan lainnya.

Eksplorasi.id diterbitkan oleh PT Nayottama Oetomo Sinergi yang merupakan bagian dari kelompok usaha Nayottama Press Holdings (NPH), yang didirikan oleh Heriyono sejak 1 Maret 2014.

Mengusung semboyan “Energi untuk Negeri”, Eksplorasi.id dikenal sebagai sumber informasi terpercaya, akurat, serta bacaan pengambil keputusan sektor energi.

Category

  • BATUBARA
  • BERITA
  • Business
  • CSR
  • DUNIA
  • EBT
  • ENGLISH NEWS
  • GAS
  • INDEPTH
  • INFOGRAFIS
  • JASA
  • LINGKUNGAN
  • LISTRIK
  • LOWONGAN KERJA
  • MIGAS
  • MINERAL
  • MINERBA
  • MINYAK
  • OPINI
  • PLTA
  • PLTN
  • PLTP
  • PLTS
  • PLTU
  • RAGAM
  • Uncategorized
  • Video

Tag

Amien Sunaryadi Archandra Tahar batubara BBM Blok Masela BUMN Chevron Dirut EBT ekspor Elpiji emas energi ESDM Freeport gas headline holding Ignasius Jonan impor industri investasi jokowi Kementerian ESDM kilang KPK listrik LNG Luhut Binsar Menteri ESDM migas minyak Oil panas bumi Pertamina PGN PLN PLTU SKK Migas smelter SPBU subsidi Sudirman Said tambang utang
  • REDAKSI
  • KETENTUAN LAYANAN
  • PEDOMAN SIBER
  • HUBUNGI KAMI

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.

No Result
View All Result
  • HOME
  • BERITA
  • INDEPTH
  • RAGAM
  • ENGLISH NEWS
  • OPINI
  • VIDEO
  • FOTO
  • INFOGRAFIS
  • INDEKS

© 2020 Eksplorasi.id - Energi untuk negeri , part of Nayottama Press Holding.